Diduga Dianiaya Polisi, Ketua PMKRI Lapor Kapolda NTT

0
3641

NTTsatu.com – Oswin Goleng, ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kupang, akhirnya melaporkan kasus dugaan pemukulan terhadap dirinya yang diduga dilakukan oleh Brigpol Polce Adu di kantor Satlantas Polresta Kupang Kota, Sabtu, 18 Januari 2020.

Ketua Forum Pemuda NTTAgustinus Budi Otomo Gilo Roma alias Bedi Roma meminta Kapolda NTT  mencopot oknum polisi Polce Adu yang berpangkat Brigpol dari anggota kepolisian. Pencopotan  itu sebagai bentuk kekecewaan kerena Brigpol Polce Adu diduga telah melakukan penganiayaan terhadap ketua PMKRI Kupang, Oswin Goleng yang terjadi saat itu.

“Kapolda NTT, Irjen Pol Hamidin harus segera menindak tegas dengan mencopot Brigpol Polce Adu bila terbukti aniaya ketua PMKRI karena tidak pantas dan layak jadi anggota Polri,” ujar Bedi Roma kepada media ini, Minggu, 19/1/2020.

Apalagi, pemukulan itu, kata Bedi Roma, dilakukan di Kantor Satlantas Polres Kupang Kota. Dan sangat berlawanan dengan  tugas kepolisian sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat.

Bedi menjelaskan, peristiwa pemukulan itu membuktikan sikap arogansi, dan represif dari anggota kopolisian. Sikap Oknum polisi itu juga telah mencoreng Institusi kepolisian.

“Ini sikap bar-bar, gaya premanisme. Ini mencoreng lembaga Polri. Karena itu mesti dicopot saja,” kata Bedi.

Kasus pemukulan ketua PMKRI, Oswin Goleng yang diduga dilakukan oleh oknum polisi, Brigpol Polce Adu diduga terjadi di kantor Satlantas Polres Kupang Kota. Peristiwa itu bermula ketika kendaraan roda dua bermerek Satria FU yang dikendarai oleh korban ditilang anggota Satlantas Polres Kupang Kota di depan Gereja Kathedral karena tidak mengenakan Helm.

Selesai jam misa sore, Korban bersama seorang rekannya berinisial BP menuju ke kampung Solor. Tiba di depan Gereja Katedral Kupang, motor yang ditumpangi korban ditahan oleh Satlantas Polresta Kupang Kota dengan alasan korban dan rekannya tidak memakai helm. Sebagai warga negara yang baik dan taat hukum, saat ditahan Oswin dan rekannya itu tidak mengelak atau melakukan perlawanan.

Pada saat yang bersamaan, Oswin Goleng sempat meminta blanko tilang. Namun, kata oknum Polantas bahwa blanko tilang tidak ada. Oswin dan rekanya lalu diarahkan untuk mengambil blanko di Kantor Satlantas Polresta. Motor Satria Fu itu akhirnya dibawa anggota Polantas ke kantor tersebut.

Tiba di Kantor Satlantas, Oswin menanyakan mekanisme atau SOP penilangan yang berlaku, bahwasannya, lokasi tilang tanpa papan informasi bahkan blanko tilang tidak diberikan malah diarahkan ke kantor Satlantas.

Selain itu, Oswin menanyakan lokasi tilang yang sama sekali mengabaikan kepentingan umum. Menurutnya, itu bisa menimbulkan kecelakaan. Lokasi itu tepat di pertigaan jalan menurun dan berhadapan langsung dengan Gereja Katedral yang mana orang kristiani butuh ketenangan menjalankan aktivitas rohani.

“Sebagai orang awam, niat saya mempertanyakan untuk memperoleh alasan dan informasi secara utuh dari pihak Satlantas agar tidak menimbulkan kecurigaan dan penilaian negatif. Namun hal ini diabaikan, malah saya dipukul, diintimidasi dan diusir,” Kata Oswin Goleng yang juga adalah ketua PMKRI Kupang itu.

Mendengar perkataan itu, menurut keterangan Oswin, anggota Polantas Polce Adu menanggapi secara arogan dengan bahasa yang tidak etis. “Kau datang hanya bikin ribut saja goblok,” sebut Oswin meniru ucapan Polce.

Tidak menerima perkataan itu, korban pun membalas ujarannya. “Pak, mohon lebih etis dalam berbahasa, sebetulnya kamu yang goblok,” tutur Oswin Goleng, mengulangi ucapannya.

Perkataan Oswin sepertinya memancing amara Polce Adu. Seketika itu Polce Adu dan beberapa anggota polisi lain (kurang lebih 7-8 orang) bereaksi dengan melakukan kekerasan secara fisik dan verbal: memukul, intimidasi dan mengusir korban keluar dari kantor secara tidak manusiawi.

Oswin yang merasa telah dianiaya lalu mendatangi Polda NTT untuk membuat laporan polisi. Laporan Oswin diterima oleh bagian Propam Polda NTT dengan nomor laporan polisi : STPL/3/I/Huk.12.10/2020/Yanduan. (*/bp/tim)

Komentar ANDA?