Pemasangan BTS ini secara khusus untuk desa-desa yang signalnya masih lemah. Selain itu, dilakukan juga pemasangan tower di desa-desa yang tidak ada signal.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Lembata, Markus Labi Waleng mengatakan, tim dari Dinas Kominfo sudah turun ke desa-desa untuk melakukan survei lokasi untuk pembangunan BTS.
Ia mengatakan, Dinas Kominfo melakukan hal tersebut karena pemerintah Kabupaten Lembata sudah mengusulkan ke pemerintah pusat untuk pemasangan tower pemancar signal dan BTS bagi desa-desa yang selama ini signalnya kurang kuat atau lemah.
Kalau lokasi sudah ada, katanya, jika usulan pemerintah daerah diterima maka tidak ada hambatan saat pemasangan. Untuk pemasangan BTS ini, pemerintah desa mestinya menyiapkan lahan.
Ia pun mengatakan bahwa usulan atau permohonan dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat untuk pemasangan BTS di desa-desa sudah dilakukan. Saat ini, lanjutnya, pemerintah daerah sedang melengkapi surat-surat lain termasuk lokasi untuk pemasangan BTS.
Penjabat Kepala Desa Belobatang-Kecamatan Nubatukan, Paskalis Udak mengatakan bahwa masyarakat sudah menghibahkan tanah seluas 400 meter persegi kepada pemerintah Desa Belobatang untuk lokasi pemasangan BTS.
Lebih lanjut, terangnya, setelah dilakukan hibah kepada pemerintah desa, maka selanjutnya pemerintah desa akan menghibahkan tanah tersebut kepada pemerintah daerah untuk pemasangan BTS.
Paskal Udak mengatakan, komunikasi melalui telepon, ataupun menggunakan internet saat ini tidak hanya menjadi kebutuhan orang kota tapi juga orang-orang di desa.
Melalui internet, orang bisa mengenal potensi-potensi di desa, menambah wawasan, dan pengetahuan masyarakat desa. Masyarakat desa juga bisa mempromosikan potensi desa ke dunia luar melalui internet.
Karena itu, masyarakat Belobatang (pemilik tanah) rela menghibahkan tanah mereka untuk pemasangan BTS. (florespos/gan)