NTTsatu.com – KUPANG – Tahun ini, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengikutsertakan dua bentuk inovasinya dalam ajang kompetisi inovasi pelayanan publik tingkat nasional. Kedua inovasi yang telah melewati tiga tahapan penilaian dan sekarang menuju Top 40 adalah dari Flores Timur dan Naikoten II, Kota Kupang.
Kompetisi inovasi ini diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB).
Dias Kesehatan Kabupaten Flotim tampil dengan inovasinya 2H2 Center yang merupakan inovasi pelayanan penanganan persalinan ibu melahirkan, dalam rangka menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Sedangkan Kelurahan Naiketen II dengan Soda Molek K 5-1 yang merupakan inovasi pelayanan administrasi kependudukan: lima permasalahan masyarakat dijawab lewat satu program sekaligus.
Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnony dalam pertemuan terkait presentasi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2017 di Ruang Rapat Gedung Sasando, Rabu (26/4) memberikan apresiasi terhadap inovasi yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Flores Timur dan Naikoten II ini.
“Keterbatasan anggaran dan dukungan pimpinan masih menjadi alasan rendahnya kinerja perangkat daerah. Akan tetapi, Dinas Kesehatan Flores Timur dan Kelurahan Naikoten II mampu menunjukkan kalau inovasi bisa dimulai tanpa biaya. Kita perlu mengapresiasi hal inim: katanya.
Wagub menyatakan, besok, Jumat (28/4), akan dilakukan penilaian tahap ke empat di Kementerian PAN-RB. Dalam sesi itu, kembali dilakukan presentasi dan wawancara kepala daerah bersama inovator, dengan tim penilai dari beberapa perguruan tinggi ternama di Indonesia. Pada tahap akhir seleksi, akan ditetapkan 40 Inovasi Pelayanan Publik Nasional (Top 40).
“Pemerintah dituntut untuk terus meningkatkan kualitas pelayanannya. Karena itu, beberapa ketentuan tentang standarisasi pelayanan yang telah diamanatkan wajib dipenuhi. Saya berharap, hal ini menjadi perhatian semua pimpinan unit kerja, agar kualitas pelayanan kita semakin baik dari waktu ke waktu,” kata Benny.
Inovator dari Dinas Kesehatan Flotim, yakni bidan Juria, menjelaskan, inovasi yang dilakukan dalam sistem 2H2 yakni Sistem Monitoring Angka Kematian Bayi dan Ibu (2H2 Center). Program dengan modal utama kepedulian sesama warga itu, disebutnya mampu menurunkan secara drastis angka kematian Bayi dan Ibu di kabupaten dengan karakteristik kepulauan itu.
Pelayanan kesehatan diberikan dengan sangat intens kepada seorang ibu dua hari sebelum melahirkan dan dua hari sesudah melahirkan.
Sementara Lurah Naikoten II Kota Kupang, Wildrian Ronald Otta menjelaskan, Soda Molek sebagai bentuk inovasinya yakg dilakukan untuk memberikan pelayanan administrasi kependudukan di luar jam kantor.
Lurah Naikoten II itu menyuguhkan sebuah inovasi off line berbasis Nomor Induk Kepedudukan serta pelunasan Pajak Bumi dan Bangunan. Sebagai sebuah lanjutan dari Program Kelurahan Digital di Tahun 2011 lalu, bentuk layanan berkonsep Smart Village itu diharapkan bisa menyapa warga selama 24 jam sehari, tujuh hari seminggu. (humas seda ntt)