NTTsatu.com – MAUMERE – Penjabat Bupati Sikka Mekeng P. Florianus, Kamis (2/8), melakukan pencanangan kampanye imunisasi campak dan rubella, bertempat di Aula Santa Theresia Avila Maumere. Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan akan menyasar imunisasi pada 91.658 anak di Kabupaten Sikka yang berusia dari 9 tahun hingga kurang dari 15 tahun.
Pencanangan kampanye imunisasi campak dan rubella dilakukan dengan pemukulan gong oleh Mekeng P. Florianus. Hadir saat itu antara lain Ketua DPRD Sikka Gorgonius Nago Bapa, Kepala Dinas Kesehatan Provisi NTT Dominggus Mere, serta puluhan guru dan anak-anak sekolah. Setelah pencanangan, langsung diikuti dengan kegiatan imunisasi kepada beberapa balita dan anak sekolah.
Imunisasi merupakan upaya pencegahan yang terbukti sangat cost effective. Banyak kasus kematian dan kecacatan yang disebabkan oleh penyakit, yang saat ini dapat dicegah dan teratasi dengan imunisasi. Karenanya program imunisasi campak dan rubellla di Kabupaten Sikka akan menjadi rutin dilakukan selama bulan Agustus dan September ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka Maria Bernadina Sada Ninu mengatakan 91.658 anak yang menjadi sasaran imunisasi tersebar di 644 Posyandu, 130 PAUD, 86 TKK, 348 SD, 92 SMP, 29 SMA, serta drop out sekolah. Dari jumlah sasaran, yang terbanyak adalah kelompok anak sekolah dasar berjumlah 43.131 orang, selanjutnya posyandu 25.709, dan disusul kelompok umur lainnya.
Dia mengakui yang menjadi tantangan dalam pelaksanaan imunisasi campak dan rubella di Kabupaten Sikka antara lain karena jumlah sasaran yang banyak dan wilayah yang sulit terjangkau. Untuk mengatasi ini, Dinkes akan memberdayakan posyandu yang ada di Kabupaten Sikka, termasuk bersinergi dengan sekolah-sekolah dan puskesmas.
Setidaknya terdapat 10 penyakit menular yang dapat dicegah dengan imunisasi seperti penyakit hepatitis B, TBC, difteri, pertusis, tetanus, polio, kanker leher rahim, pneumonia, meningitis serta campak. Dan sejak tahun 2017 sudah ditambahkan vaksin rubella yang diintroduksi dengan vaksin campak. Hingga saat ini belum ada obat untuk mencegah campak dan rubella. Salah satu cara yang paling mudah agar tidak tertular yakni dengan pemberian imunisasi.
Menurut Maria Bernadina Sada Ninu, penyakit campak dan rubella merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus campak dan rubella. Penyakit ini sangat mudah menular dan berbahaya terhadap perkembangan kesehatan anak-anak.
Campak dapat menyebabkan demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit, batuk pilek, mata merah hingga kompliksi berat, dapat meyebabkan radang paru-paru, radang otak sampai menimbulkan kematian.
Sementara rubella sangat berbahaya pada ibu hamil karena dapat mengakibatkan keguguran dan bayi yang dilahirkan mengalami kelainan konginetal atau cacat bawaan seperti retardasi mental, kelainan jantung bawaan, ketulian dan kebutaan.
Kabupaten Sikka sering mengalami kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak. Terakhir pada tahun 2015 terjadi KLB di Kecamatan Palue, dengan jumlah kasus 5 orang. Sementara rubella diidentikasi terjadi di tahun 2018 ini, di mana ditemukan 5 anak di desa Nenbura Kecamatan Doreng dan 4 anak di Korobhera Kecamatan Mego.
Kondisi ini menunjukkan bahwa virus rubella sudah ada di Kabupaten Sikka dan berpotensi menularkan kepada anak-anak dan ibu hamil. Dengan demikian kegiatan pemberian imunisasi campak dan rubella menjadi sangat penting untuk memutuskan rantai penularan campak dan rubella. (vic)
Foto: Petugas medis sedang melakukan imunisasi campak dan rubella bertepatan dengan pencanangan kampanye imunisasi campak dan rubella di Aula Santa Theresia Avila Maumere, Kamis (2/8);