Pemerintah melalui Dinas Sosial sudah melakukan pendataan dengan menerima data laporan dari desa dan kelurahan terdampak dengan bantuan dari staf desa dan kelurahan, juga tagana dengan turun langsung lokasi kejadian dan melakukan assesmen berupa foto korban secara langsung. Juga mendata jumlah KK atau Kepala Keluarga dengan jumlah jiwa.
Dari data tersebut terdapat 947 KK, dengan jumlah 3.776 jiwa terdampak yang tersebar di 14 kecamatan dan 82 desa dan kelurahan di Flores Timur.
Ditemui di ruangan kerjanya, Rabu (18/1/2023), Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Ansel Maryanto, menjelaskan, tanggal 2 Januari 2023 sudah ada pernyataan bencana yang dibuat oleh BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) dan ditandatangani oleh Penjabat Bupati Flotim, Doris Rihi.
Atas dasar pernyataan yang ditandatangani oleh Penjabat Bupati itu dan surat dari Bupati berkaitan penunjukan kepada Dinas Sosial untuk proses pengeluaran beras dan penyaluran beras cadangan pemerintah (BCP), maka Dinas Sosial segera membuatnya, menghitungnya dengan jumlah yang terdata sebanyak 93.776 jiwa, dikalikan dengan masa emergensi atau darurat 14 hari, maka total BCP yang harus diproses penyalurannya mencapai 21.146 Kg, atau 21,1 ton. Beras ini diambil dari Bulog Kanca Flotim.
“Untuk diketahui bersama pendistribusian dan penyaluran bantuan Beras Cadangan Pemerintah ini kami dari Dinsos sudah menyalurkannya dari tanggal 12 Januari sampai dengan hari ini. Dan hari ini juga kami melakukan pendistribusian ke Pulau Adonara. Tinggal terakhir besok ke Pulau Solor,” kata Ansel Maryanto.
Dengan kerja sama yang solid baik dari tagana, staf desa dan kelurahan yang langsung turun ke lapangan melakukan pendekatan dan asesmen, juga foto korban di lokasi, serta data Dari BPBD, Dinas Sosial merangkumnya dengan sangat cermat.Dengan begitu, kata Ansel, bisa dipastikan data yang dimiliki Dinsos sangat riil. (Kabarntt/nttsatu)
Foto: Kepala Dinas Sosial Flores Timur, Ansel Maryanto