Dipertanyakan Molornya Pleno di KPU TTS

0
303

NTTsatu.com – Rapat pleno terbuka rekapitulasi dan pengumuman hasil penghitungan suara pemilih gubernur dan wakil gubernur NTT dan bupati – wakil bupati Timor Tengah Selatan (TTS) yang digelar KPU TTS, sejak Jumat (6/7/2018) belum berakhir hingga Sabtu (7/7/2018). Hingga pukul 15.00 wita pun belum semua hasil rekapan PPK di 32 kecamatan untuk Pilgub belum  selesai diplenokan.

Pleno itupun diskors berulang kali karena persoalan kotak suara yang tidak semua berada di tempat saat pleno dibuka hingga ada masalah dokumen data yang tidak terdapat dalam kotak suara yang semestinya, seperti untuk kecamatan Kolbano.

 Kondisi yang membuat pleno berlarut-larut ini menimbulkan pertanyaan bagi Ampera Seke Selan, salah satu calon bupati di Pilkada TTS tahun 2018 ini.
“Ada apa dengan pleno KPU TTS ini sehingga belum selesai juga. Pleno di tingkat kabupaten ini kan hanya menjustifikasi saja hasil yang sudah ditetapkan di kecamatan, tapi ini sampai di kabupaten kenapa muncul masalah,” kata Seke Selan di tempat pleno.
Ia melihat pleno berjalan alot karena persoalan data yang dirangkum PPK berbeda dengan data yang dipegang sejumlah saksi paslon.
Dia mencontohkan persoalan dari kecamatan Kuanfatu. Ada juga di kecamatan Kolbano yang kotak suara yang dibuka kosong, tak ada data pleno kecamatan di dalamnya.
Menurut Seke persoalan semacam itu bisa saja terjadi karena penyelenggara tidak profesional menjalankan tugas dan tanggungjawabnya.
Karena itu mantan anggota DPRD NTT ini meminta penyelenggara agar bersikap obyektif dalam berproses untuk menghasilkan pemimpin TTS lima tahun ke depan karena menurutnya proses yang demokratis akan melahirkan pemimpin yang demokratis pula dan begitupun sebaliknya. (*/bp)
Foto: Ampere Seke Selan, salah satu calon bupati TTS

Komentar ANDA?