Dira Tome: Lokasi Tambak Garam Tapobaran Tidak Cocok

0
359
Foto: Bupati Dira Tome bersama ibu ketika berkunjung ke tambak garam Tapobaran, Jumat, 30 September 2016

LEWOLEBA. NTTsatu.com –  Bupati Sabu Raijua yang memang dikenal sebagai “pakar garam” mengatakan, lokasi tambak garam di desa Tapobaran, kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata tidak cocok. Karena itu lokasi yang ada harus dipindahkan.

“Lokasi yang ada itu tanahnya labil karena di daerah rawah. Kalau mau lokasi ini dipindahkan saja lebih ke atas sehingga bisa memberikan hasil maksimal,” kata Dira Tome ketika mengujungi lokasi Tambak Garam milik pemerintah kabupaten Lembata itu, Jumat 30 September 2016 petang.

Menurutnya, lokasi tambak garam itu tanahnya labil dan akan turun terus. Jika hujan, lumpur akan masuk ke tambak mengakibatkan kualitas dan   kebersihan garam tidak cukup baik.

Kondisi ini juga disampakan kepada Titus Tana Maing, pemilik lahan di lokasi tambak itu.

“Kalau mau, lokasi tambak yang ada ini  dipindahkan ke bagian atas lagi dengan struktur tanah yang baik,” katanya.

Kepada Titus, Dira Tome menjelaskan tentang tambak garam di Sabu yang sudah mencapai ratusan hektar. Para pemilik lahan   mendapatkan bagiannya sesuai kesepakatan bersama pemda Sabu Raijua.

“Bapak bisa bersama Pemda Lembata bicarakan hal itu. Berapa yang harus Pemda bayar. Dan harus dibicarakan dengan baik. Saya di Sabu lakukan hal itu dengan para pemilik tanah dan mereka sangat senang dengan jatah yang diberikan. Dari pada lahan ini dibiarkan kosong sebaiknya segera dibicarakan dengan Pemda Lembata,” katanya.

Untuk diketahui, tambak garam di Tapobaran baru dikerjakan seluas 500 meter persegi atau 0,5 ha. Panen perdana beberapa waktu lalu oleh penjabat bupati Lembata menghasilkan 7 ton garam. Pekerja tambak garam sebanyak 7 orang dengan gaji sebesar Rp 1,4 juta sesuai UMP.  (bp)

Komentar ANDA?