Dua Tahun, Kopdit Swastisari Mendapat WTP

0
536
Foto: GM Swastisari Kupang Yohanes Sason Helan memperliatkan penghargaan WTP hasil audit auditor indpenden

KUPANG. NTTsatu.com – Sudah dua  tahun berturut-turut Koperasi Kredit (Kopdit) Swastisari mendapat predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Laporan Auditor Independen dengan Nomor: GA-11/ D/2017 dan ini merupakan hal yang sangat baik bagi Kopdit Swastisari sehingga masyarakat lebih akrab dan percaya jika Kopdit Swastisari sudah berada dalam pengawasan hukum.

“Sudah dua minggu Kopdit Swastisari di periksa oleh Tim Audit akuntan publik dan hasilnya Swastisari mendapatkan WTP secara berturut-turut, Ini merupakan penghargaan yang sangat istimewa bagi Kopdit Swastisari kupang. Dengan penghargaan ini,  masyarakat percaya jika Kopdit Swastisari ada dalam pengawasan hukum, masyarakat tidak boleh takut menyimpan serta memanfaatkan Kopdit Swastisari sebagai wadah untuk membangun ekonomi keluarga,” tegas GM Swastisari Kupang Yohanes Sason Helan, di ruang kerjanya kamis (23/2).

Lanjutnya, Swastsari memang ada untuk masyarakat kecil yang sangat membutuhkan kelayakan untuk hidup, membenahi hidup dari ekonomi tidak mampu menjadi mampu.

“Swastsari ada untuk masyarakat yang mau maju dan mau berubah dari kemiskinan yang dialaminya dan saat ini kerja koperasi tersebut nyata membangu ekonomi masyarakat NTT,” katanya.

Yohanes juga menyinggung pertumbuhan Swastisari yang cukup meningkat, Aset Kopdit Swastisari per Januari 2017 mencapai Rp 385 Miliar dengan jumlah Anggota mencapai 32.300 orang. Dan ini sangat jauh meningkat di bandingkan dengan koperasi lainnya.

“Kunci dalam membangun ekonomi masyarakat hanya dengan pelayanan yang tulus sehingga kepercayaan yang ditanam tidak pernah pudar dari masyarakat,” jelasnya.

Di tahun 2017 ini Kopdit Swastisari akan membuka beberapa cabang di beberapa kabupaten yakni kabupaten Sumba Timur, Alor, Sabu, Rote, Manggarai Barat dan Manggarai Timur.

Swatisari mempunyai cita-cita yang sangat besar yakni membangun kantor cabang di 22 kabupaten kota di NT, Jika itu terjawab maka sudah 70 persen Swastisari masuk dan melayani masyarakat NTT.

Yohanes juga sangat mengharapkan di tahun 2020 aset Kopdit Swastisari sudah mencapai Rp 1 T lebih dengan anggota 40.000 lebih sehingga kopdit Swati sari menjadi koperasi Primer nasional.

Dengan adanya regulasi yang rencanakan penerintah untuk menurunkan suku bunga KUR dari 9 persen menjadi 7,5 persen, Swastisari tidak terpaku dengan kebijakan-kebijakan yang di putuskan pemerintah, namun Swastisari harus mengikuti regulasi pasar sehingga masyarakat tetap nyaman dalam memanfaatkan produk dari Swastisari tersebut.

“Tahun ini kami menurunkan suku bunga yang sangat kecil yakni 0.5 persen di bandingkan dengan lembaga formal lainnya yang jauh lebih tinggi, ada beberapa jenis bunga yang kami turunkan dan bunga 0.5 persen ini merupakan bunga khusus sehingga masyarakat lebih mendapatkan pelayanan yang sangat maksimal,” tegasnya. (Ambu)

Komentar ANDA?