Ent Hadincraft NTT Lolos Kurasi dan Wakili Indonesia di Paris Fashion Week 2022

0
901

NTTSATU.COM — ĶUPANG — Masyarakat Nusa Tenggara Timur patut berbangga karena salah satu karya rajutan tangan salah satu anak NTT, berhasil dipilih untuk mewakili NTT dan Indonesia pada ajang Paris Fashion Week  Ajang Paris Fasihon  Week akan digelar di Paris, Prancis pada Juni 2022 mendatang.

Pemilik Ent Handicraft  Febby Nite kepada Media ini, Senin (19/4/2022) mengatakan hasil karyanya terpilih mengikuti Paris Fasihon Week  setelah ia mengikuti kurasi produk UMKM BI untuk Paris Fasihon Week  di Bali.
Menurutnya ada 6 UMKM yang bergerak di rajutan tangan yang mengikuti kurasi produk di Bali.

 

Dari enam UMKM tersebut, hasil karyanya menjadi satu di antara lima UMKM yang terpilih.
“Puji Tuhan saya lolos satu produk dari 11 item yang dikurasi. Saya satu-satuya UMKM binaan BI yang dikirim mewakili NTT untuk ikut kurasi di Bali. Ada enam UMKM yang ikut kurasi di sini. Ada dari Kalimantan Barat, Jember, Banyuwangi, dan Bali. Produk yg dikurasi adalah produk lokal yang sudah standar dan handmade,” kata Febby Nite.
Ada beberapa item yang ia bawa dalam kurasi tersebut seperti tas bolong-bolong, rajutan bros bunga mawar, dan rajutan bros bunga matahari.

 

“Kuratornya langsung designer asal Paris. Dari enam UMKM lima dinyatakan lolos. Saya salah satunya,” ujar Febby perempuan asal Sikumana ini.

Setelah dinyatakan lolos, maka UMKM Ent Handicraft milik Febby Nite dipastikan akan mewakili Indonesia dalam Paris Fashion Week Juni mendatang.

Menurut Febby kurasi di Bali merupakan kurasi yang kedua kalinya. Kurasi pertama ia ikut untuk ke Amerika, namun belum berhasil.

“Pertama kurasi BI juga untuk ke Amerika tapi tidak lolos. Puji Tuhan kedua kalinya hari ini untuk ke  Paris Fashion Week bisa lolos,” kisah Febby.

Sebagai manusia tentu ia merasa bangga dan senang karena setelah mengikuti berbagai kurasi sejak 2014, ia akhirnya bisa masuk salah satu event bergengsi International.

“Perjuangan jatuh bangun, namun pada akhirnya terbayarkan,” ungkapnya dengan bahagia.

Meski dinyatakan lolos lantas tidak membuat Febby puas, namun justru terbeban karena produksi sudah harus terus dijaga kestabilan, kualitas dan kuantitasnya.

“Beban berat sebenarnya karena produk ini murni handmade. Butuh SDM yang siap sedangkan saya masih berjuang sendiri. Meski selama ini sudah keliling NTT bentuk kelompok-kelompok pemberdayaan tapi belum ada yang bisa menjadi perpanjangan tangan dari produksi saya,” kata Febby. (VN/ bp)

======

Foto: Febby Nite berpose bersama kurator asal Prancis usai mengikuti kurasi di Denpasar, Bali, Senin (18/4/2022)

Komentar ANDA?