Era Globalisasi Geser Budaya Adat Masyarakat Tradisional

0
944

KUPANG. NTTsatu.com – Pengaruh era globalisasi ternyata amat sangat besar sehingga mampu menggeser budaya adat masyarakat tradisional terutama dalam adat hudaya perkawinan.
Prof Mia Noach saat membawa materi budaya partiaki pada acara pelatihan advokasi bagi anggota CBCC yang diselenggarakan oleh Lembaga Rumah Perempuan Kupang, Rabu (4/11/2015) mengatakan, era globalisasi membuat masyarakat terperangkap dalam berb agai perubahan yang akirnya melupakan betapa luhurnya budaya dan adat.
Salahs atu contoh yang dikemukakannya adalah, budaya adat masyarakat dalam perkawinan yang begitu suci sering menjadi neraka bagi kamum perempian, Kaum perempuan tidak dihargai dengan baik sehingga terjadinya tinak kekerasan dalam rumah tangga yang menimpah perempuan maupun anak.
“Kita lihat dan membaca surat kabar kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak kian marak terjadi. Inilah salah satu ekses dari era globalisasi itu,” kata Prof Mia Noach.
Menurutnya,budaya patriarkat dalam sebuah perkwinan pada budaya masyarakat tradisonal terlihat perempuan sangat mendapat penghargaan. Penghargaan yang diberikan kepada perempuan ini yakni dalam perkawinan ada namanya belis, dimana belis adalah suatu proses perlindungan laki-laki terhadap perempuan. Maka secara patriarkat perempuan derajatnya naik karena laki-laki yang membayar belis kepada perempuan.
“Secara adat patriarkat untuk adat Rote misalnya, dalam perkawinan ada peran yang dibagi antara istri (perempuan) dan suami (laki-laki), dimana perempuan memiliki tugas mengurus di dalam rumah dan laki-laki di luar rumah untuk mencari nafkah. Hasilo panen yang dibawah suami ke dalam rumah itu kemudian dikelolah oleh istri,” katanya.
Selain itu,katanya, perempuan pada masyarakat tradisional posisinya sangat tinggi, karena jika ada masalah yang terjadi dalam sebuah rumah tangga sistim pengadilannya diselesaikan oleh suadara laki-laki dari perempuan. Dalam proses ini tentunya ada denda, sehingga suami tidak seenaknya melakukan kekerasan terhadapnya. Namun kini pengaruh era globalisasi budaya adat tradisional hilang begitu saja.
Mia Noach mengatakan, salah satu solusi terbaik untuk mengatasi masalah kekerasan dalam rumah tangga itu adalah harus membangun komunikasi yang baik antara semua elemen dalam rumah tanggal.
“Komunikasi suami istri dan komunikasi rang tua dengan anak-anak harus dibangun dengan baik. Jika komunikasi itu terbangun dengan baik, semua persoalan dapat diselesaikan dengan baik tanpa melalui kekerasan,” tandasnya..(rif/bp)
====
Foto : Prof Mia Noach saat membawakan materi budaya patriarkat

Komentar ANDA?