Etika, Kunci Utama Pengembangan CU

0
607
????????????????????????????????????

KUPANG.NTTsatu.com – Ketua Induk Koperasi Kredit (Inkopdit) Indonesia, Romanus Woga menegaskan, etika merupakan kunci utama dalam pengembangan Credit Union atau koperasi Kredit.

“Etika itu harus menjadi prioritas utama dalam membangun dan mengembangkan koperasi kredit. Etika itu menjadi sangat penting karena dengan etika akan sangat memberikan kenyamanan kepada anggota dan semua pihak yang peduli terhadap pengembangan koperasi kredit,” kata Romanus Woga dalam sambutannya pada kegiatan Seminar sehari peringatan 30 Tahun Kopdit Serviam di Hotel Romyta Kupang, Senin, 24 Agustus 2015.

Romanus yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden CU se- Asia ini mengatakan, etika yang harus diperhatikan koperasi kredit adalah ”satu untuk semua dan semua untuk satu”. Anggota dan pengurus harus memiliki kesatuan pemikiran, gerak dan langkah untuk menghidupkan dan mengembangkan koperasi kredit tersebut dengan terus mengedepankan etika pelayanan.

Selain itu, hal yang harus diperhatikan adalah prinsip dasar Koperasi Kredit yakni memberikan pelayanan kepada anggota dengan etika yang baik bukan mencari keuntungan.

Dalam sambutan itu juga Romanus membagikan pengalamannya ketika mengikuti berbagai kegiatan CU di seluruh dunia dalam kapasitasnya sebagai wakil presiden CU se-Asia. Hal yang utama dan menjadi isu sentral dalam pertemuan-pertemuan kopdit tingkat dunia adalah Etika dan prinsip dasar CU.

“Kita harus tetap memperhatikan etik dan prinsip dasar CU itu, karena CU itu berasal dari, oleh dan untuk anggota. Ingat CU hadir untuk melayani anggota bukan untuk mencari keuntungan,” tegasnya.

Romanus juga menginformasikan, CU di Amerika memang berkembang sangat pesat karena selalu mementingkan pelayanan kepada anggota bukan mencari keuntungan. Dan hal itu selalu ditekankannya ketika diminta berbicara di berbagai forum tentang CU baik dalam maupun luar negeri.

“Saat ini untuk seluruh Inndonesia jumlah CU terdata sebanyak 920 CU dengan anggota sebanyak 2.570.000 dan asset mencapai Rp 22 triliun lebih,” kata putera Maumere Kabupaten Sikka ini.

Sementara Ketua Dewan Pengurus Kopdit Serviam, Patrisius Woda dalam sambutannya melaporkan, hingga usianya ke-30 tahun saat ini, Kopdit Serviam sudah memiliki anggota lebih dari 12.000 orang dengan asset sebesar lebih dari Rp 100 miliar. (bp)

=====

Foto: Situasi saat pembukaan Seminar Sehari mengenang 30 tahun Kopdit Serviam.

Komentar ANDA?