Festival Melukis Dengan Tepung Kopi Asli Manggarai

0
366
Keterangan Foto : Kegiatan melukis dengan menggunakan tepung Kopi asli Manggarai

RUTENG. NTTsatu.com – Dalam rangka HUT RI ke-71 sekaligus wujud cinta kopi asli Manggarai, komunitas Wela Nai  sebuah wadah  pecinta seni  Manggarai Raya menggelar beberapa rangkaian acara salah satunya adalah festival melukis dengan menggunakan tepung kopi asli Manggarai  bagi warga  Kota Ruteng

Pantauan NTTSatu.com, Rabu (24/8)  persis di depan stand pameran pembangunan Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Manggarai bagian timur lapangan Motang Rua tempat dilaksanakanya Pameran pembangunan,  anak muda dan remaja dari  Kota ruteng  dengan sangat antusias mengikuti kegiatan melukis dengan menggunakan tepung kopi,

Mereka dengan gembira menggambar pohon kopi, biji kopi, gelas kopi, rumah adat, pahlawan Manggarai Raya Motang Rua, pemandangan kota Ruteng dan lukisan lain yang mereka lihat secara alamiah.

Otwin Wisang salah satu pengurus Komunitas Wela Nai kepada NTTSatu.com di lokasi festival kopi mengatakan kegiatan ini sebagai ajang mengembangkan kreativas seni dari generasi penerus Manggarai.

“Generasi kita tidak boleh tinggal di dalam kotak, kita harus bisa membuka kotak-kotak tersebut lewat kegiatan-kegiatan yang bisa mengembangkan bakat mereka, bukanya tawuran di jalan tetapi memanfaatkan hal positif di sekitar mereka,” kata Otwin.

Dia mengatakan, kopi merupakan ciri khas dari masyarakat Manggarai. Ketika kita bertamu di rumah tetangga sudah pasti setiap tamu disuguhkan kopi, selain itu budaya toto kopi sebagai kebiasaan sambil ramal masa depan dan canda setelah minum kopi dengan melihat lukisan ampas kopi  yang ada di dalam gelas.

“Hari ini kita memanfaatkan ampas kopi sebagai bahan dasar melukis,” katanya.

Dikatakanya, kegiatan Komunitas Wela Nai bukan hanya festival kopi. Masih ada acara besar lainya direncankan komunitas seni ini dalam rangka mengembangkan seluruh kreativitas seniman Manggarai diantaranya malam 1000 puisi bertemakan kopi dan kota Ruteng dengan pagelaran Seni Tari Tradisional, Modern dan pementasn lagu-lagu Manggarai. Dan ke depan juga akan diadakan parade teater.

Sementara Eka Wahyuni Seorang pelukis cilik mengaku senang dengan kegiatan melukis tersebut. Bakat yang terpendam selama ini dapat dia salurkan kepada orang banyak lewat lukisan biji kopi yang dia pertunjukan kepada para penonton yang menyaksikan fetival lukis tersebut.

“Saya berharap kegiatan lukis ini bukan hanya di acara pameran pembangunan ini tetapi terus dilakukan terus menerus biar kami lukis yang baru lagi,” kata Eka.(mus)

Komentar ANDA?