NTTSATU.COM — KUPANG — GBIS harus bisa mewujudkan damai sejahtera bagi dunia. Demikian disampaikan oleh Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) saat membuka Musyawarah Daerah (Musda) XX Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Nusa Tenggara Timur, pada hari ini, Rabu, 30 Maret 2022, bertempat di Aula Wisma Oemathonis, Desa Camplong 2, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.
Hadir bersama Staf Khusus Gubernur Bidang Pendidikan : Profesor Willi Toisuta, Ph. D dan Staf Khusus Gubernur Bidang Politik, Demokrasi dan Pemerintahan : Dr. Imanuel Ekadianus Blegur, MSi,
Mantan Ketua Fraksi Nasdem DPR RI ini menegaskan kepada para pendeta, pendeta muda dan calon pendeta sebagai peserta Musda GBIS XX NTT, yang berasal dari wilayah Alor, Kota Kupang, Kabupaten Kupang, Rote Ndao dan Sumba Timur, tentang pentingnya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang pengajaran Yesus Kristus, agar semua orang Kristen punya tanggung jawab untuk dapat mewujudkan visi dan misi Allah melalui Yesus Kristus di dunia ini.
“Mari kita belajar dengan benar inti pengajaran dari Yesus Kristus, kita bangun pemahaman yang benar tentang semua pengajaranNya yang telah tertuang dengan lengkap dalam seluruh Kitab Injil, agar damai sejahtera bagi dunia itu dapat terwujud, damai sejahtera itu bisa dirasakan dan dinikmati tidak saja oleh Umat Kristiani tapi juga seluruh masyarakat dunia. GBIS harus ikut berperan penting untuk mengkonkritkan semua ajaran Yesus. Saya hadir disini untuk kita bisa serius mendikusikan hal ini, karena memang hal ini merupakan tanggung besar kita semua sebagai mandataris Allah, untuk mewujudkan damai sejahtera bagi siapa saja. Bagaimana semua hal yang bersifat abstrak alkitabiah harus bisa kita kongkritkan dengan benar, agar setiap orang bisa memahami dan mewujudkan damai sejahtera itu sendiri,” ungkap Gubernur VBL penuh semangat kepada kurang lebih 80 peserta yang mengikuti Musda XX GBIS NTT tersebut.
Lebih lanjut Putera Semau ini mengatakan bahwa Gereja jangan terlalu memfokuskan pemberitaannya hanya pada khotbah di gereja saja, tapi juga harus bisa memahami dan mengkonkritkan semua pengajaran Yesus Kristus, agar visi dan misi Yesus Kristus dapat dipahami dalam setiap pengajaranNya dan gereja, termasuk di dalamnya GBIS juga mempunyai peran besar untuk bisa mewujudkannya.
“Yesus lebih banyak mengajar banyak hal kepada pengikutNya, dan sebenarnya gereja juga harus menirukan hal demikian. Yesus lebih banyak mengajar ketimbang berkhotbah, sehingga para pengikutNYa dapat mampu memahami isi dan makna ajaranNya, manakala Ia mengajar. Nah. GBIS memilih nama Injil Sepenuh itu berarti pemahaman juga harus penuh dan benar-benar paham tentang maksud Injil diberitakan dan diajarkan oleh Tuhan Yesus bagi setiap orang”, ungkap Gubernur VBL.
Orang nomor satu di NTT ini juga mengajak Gereja Bethel Injil Sepenuh NTT harus bisa berkontribusi nyata dalam pembangunan di NTT untuk mewujudkan damai sejahtera.
“Gereja mempunyai tugas untuk membuat jemaatnya sejahtera. Untuk itu, kolaborasi antara Gereja dan Pemerintah sangat penting untuk terus ditingkatkan. Orang yang bisa berkolaborasi adalah orang yang memiliki keberanian tinggi, kepedulian tinggi dan juga pengetahun yang tinggi untuk bisa berkolaborasi. Oleh sebab itu, GBIS juga harus bisa memberikan pengetahuan yang benar kepada umatNya untuk bekerja sungguh-sungguh tidak saja berdoa dan hanya mendengarkan khotbah, tapi harus mampu bekerja keras mewujudkan damai sejahtera bagi dunia. Dan saya yakin ini bisa terwujud karena gereja adalah kumpulan orang yang memiliki pengetahuan tentang hal kerajaan Allah”, jelas Gubernur VBL.
Doktor jebolan UKSW Salatiga ini juga mengatakan bahwa gereja harus bisa membuktikan bahwa kerja bersama Yesus dengan melakukan sesuatu kepada mereka yang hina yakni mereka yang lapar, haus, telanjang, terpenjara, orang asing dan sakit. Dan kolaborasi itu menjadi penting.
“Menjadi tim sekerja Allah dengan membantu orang-orang yang hina. Strateginya adalah kolaborasi. Gereja tidak bisa bekerja sendiri, pemerintah juga tidak bisa kerja sendiri. Yesus telah mengajarkan untuk kita kerja bersama-sama sebagai tim sekerja Allah. Gereja mempunyai tugas utama membangun dan menolong orang yang tidak (bisa) mandiri karena lapar, haus, sakit dan terpenjara karena pendidikan, infrastruktur, dan keterbelakangan. Inilah yang merupakan sejumlah misi dari Yesus Kristus yang harusnya bisa dikonkritkan oleh setiap kita yang adalah pengikut Kristus”, ungkap Gubernur VBL.
Menurut Gubernur VBL, visi Allah mesti diwujudkan dalam program kerja yakni pertanian, peternakan, perikanan infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan pariwisata. Karenanya Gereja harus berperan aktif bersama-sama dengan pemerintah untuk mewujudkan program Yesus agar tidak ada lagi orang yang lapar dan terpenjara.
“Jadi semua yang kita kerjakan, semua aspek pembangunan yang sementara kita kerjakan di bumi ini, sebenarnya merupakan program kerja dari Tuhan Yesus, yang harus kita pahami dengan benar dan laksanakan dengan penuh tanggung jawab untuk mewujudkan Damai Sejahtera di dunia. Dan dimana saja damai sejahtera harus bisa dirasakan oleh setiap orang, karena bisa saja orang sejahtera tapi tidak merasakan damai itu sendiri”, ungkap Gubernur VBL.
Pada bagian lain, Ketua Panitia Musda XX GBIS NTT, Yanto Ekon mengatakan bahwa Musyawarah Daerah Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) yang terselenggara merupakan salah satu bentuk sidang Majelis Daerah yang wajib dilaksanakan setiap menjelang Sidang Majelis Besar atau Musyawarah Kerja Nasional, sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 13 Tata Rumah Tangga Gereja Bethel Injil Sepenuh.
“Dalam Musyawarah Daerah XX GBIS NTT Tahun 2022 ini akan dibahas 5 (lima) hal penting, yakni : Evaluasi pelaksanaan program kerja Majelis Daerah masa bakhti 2017-2021, Pengusulan calon Pejabat (Pdm/Pdt) dan penggabungan untuk memperoleh pengesahan di Sidang Majelis Besar yang akan berlangsung sekitar September 2022 nanti, Pencalonan dan Pemilihan Ketua Majelis Daerah Periode 2022-2026 dan Penyelesaian persoalan yang timbul dalam GBIS NTT”, ungkap Ekon yang adalah Pengacara sekaligus Akademisi Fakultas Hukum UKAW Kupang ini.
Ketua Majelis Daerah GBIS NTT, Pdt Mesakh B. Manafe mengatakan bahwa populasi jemaat GBIS NTT semakin banyak dan menunjukkan pertumbuhan yang cukup besar.
“Kekuatan ini menjadi modal ini untuk bisa bekerja sama dengan semua komponen masyarakat, termasuk dengan Pemerintah Provinsi NTT, untuk memajukan NTT, mewujudkan damai sejahtera bagi dunia”, ungkap Pdt. Manafe yang telah menjabat sebagai Ketua Majelis Daerah GBIS NTT dua periode sejak tahun 2013 seraya berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya Musda XX GBIS NTT Tahun 2022.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Bupati Kupang : Korinus Masneno, Kadis Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT : Lecky Frederich Koli, Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi NTT : drg. Iien Adriany, Ketua Badan Penghubung GBIS Bidang Bidang Pengajaran : Pdt. Joko Sembodo, Ketua Badan Penghubung GBIS Bidang Penginjilan : Pdt. David Ambera. (sipers adpim)