Gebrakan PLN NTT Untuk Atasi Krisis Energi Listrik

0
366
Foto: Penandatangan PPEL antara PNL NTT dengan PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama di Kupang, Rabu 13 September 2016

KUPANG. NTTsatu.com – PT PLN (Persero) menandatangani dua Perjanjian Pembelian Energi Listrik (PPEL) dengan PT Global Karya Mandiri untuk Pembangunan IPP PLTS Fotovoltaik 1 MWp Atambua dan dengan PT  Indo Solusi Utama dengan Pembangunan IPP PLTS Fotovoltaik 2×1 MWp Ende-Ropa-Maumere.

Penandatanganan perjanjian dilakukan oleh General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Richard Safkaur dan Direktur Utama PT Global Karya Mandiri, Lissa Imelia yang pada hari ini diwakili oleh Komisarisnya yaitu, Raden Kartono dan Direktur Utama PT Indo Solusi Utama, Rici Candra Perwira yang disaksikan langsung oleh Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PT PLN (Persero), Machnizon di Kantor PT PLN (Persero) Wilayah NTT, Rabu, 14 September 2016.

Proyek PLTS Atambua berlokasi di Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu dan kedua PLTS Ende-Ropa-Maumere yang berlokasi di 2 tempat yaitu Desa Popanda Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende dan Desa Wairbleler Kecamatan Waigete, Kabupaten Sikka.

Mengacu pada Peraturan Menteri ESDM No. 17 Tahun 2013, maka PLN ditugaskan oleh Pemerintah untuk membeli listrik dari PLTS tersebut. Dengan asumsi PLTS Atambua dan PLTS Ende-Ropa-Maumere beroperasi optimal sebesar 4.152.500 kWh/tahun atau sebanding dengan 1.162.700 liter solar/tahun. Dengan harga bahan bakar minyak Rp 5.019 atau sebesar Rp. 5.84 milyar/tahun. Listrik yang dihasilkan PLTS Atambua dan PLTS Ende –Ropa-Maumere akan disalurkan melalui jaringan distribusi 20 kilo Volt (kV).

Machnizon mengatakan dengan kondisi seperti ini menjadi peluang bagi PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk membangun PLTS di NTT.

“Karena perkembangan beban di sistem Indonesia khususnya di NTT sangat cepat dan pertumbuhan investasi di NTT cukup tinggi. Pembangungan PLTS ini kalau selesai lebih cepat akan membantu mendukung sistem kelistrikan NTT dan saya lihat SNT sangat kenceng di energy terbarukan , Kami sangat berharap komitmen PT Global Karya Mandiri dan PT Indo Solusi Utama untuk langkah-langkah kedepan dan progres proyek ini dapat terlaksana sesuai rencana dan ada hasil”, tutur Machnizon.

Pekerjaan pembangunan PLTS Atambua dan PLTS Ende – Ropa – Maumere hingga mampu beroperasi secara komersial (Commercial Operating Date/COD) ditargetkan maksimal 18 bulan sejak pendatanganan Perjanjian Pembelian Energi Listrik (PPEL).

Sementara Kartono mengungkapkan kesiapan perusahaannya untuk membangun PLTS Atambua. “berbahagia pada hari ini kami penandatanganan untuk melaksanakan operasionalnya kedepan dengan sungguh-sungguh karena ini merupakan suatu tantangan dalam perijinan, tentunya diharapkan dukungan PT PLN (Persero) untuk sama-sama kita bersinergi sesama BUMN”, ucap Kartono.

Penandatanganan PPEL ini merupakan bukti komitmen kuat Pemerintah dan BUMN, dalam hal ini PLN dengan Global Karya Mandiri dan Indo Solusi Utama untuk terus mengembangkan penggunaan energi terbarukan untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan mendukung go green di NTT. (humas PLN NTT/bp)

Komentar ANDA?