Gempa Lombok Tewaskan 321 Orang

0
575
Foto: Menkes, Nila F Moeloek diwawancarai wartawan saat meninjau gedung onkologi di gedung pusat kanker RSUP dr Kariadi, Semarang, Sabtu (11/8).--- Foto: ist---

NTTsatu.com – JAKARTA – Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan jumlah korban akibat gempa Lombok, Nusa Tenggara Barat bertambah menjadi 321 jiwa. Semenara korban bencana saat ini sangat membutuhkan air bersih dan alat medis patah tulang.

“Jumlah korban akibat gempa terus bergerak naik. Korban yang sebelumnya belum dilaporkan dan korban yang berhasil dievakuasi menambah jumlah korban,” kata Sutopo.

Sutopo mengatakan 321 korban meninggal dunia tersebut sudah diverifikasi. Laporan-laporan tambahan mengenai jumlah korban meninggal masih terus diverifikasi.

“Artinya, jumlah korban meninggal dunia lebih dari 321 orang, tetapi masih perlu diverifikasi,” jelasnya.

Sutopo mengatakan jumlah korban terbanyak berasal dari Kabupaten Lombok Utara, yaitu mencapai 273 orang, kemudian Kabupaten Lombok Barat (26), Kabupaten Lombok Timur (11), Kota Mataram (tujuh), Kabupaten Lombok Tengah (dua) dan Kota Denpasar (dua).

Jumlah pengungsi akibat gempa mencapai 270.168 orang yang tersebar di ribuan titik. Jumlah pengungsi juga diperkirakan terus bertambah karena belum semua terdata dengan baik.

“Di beberapa tempat dilaporkan masih terdapat pengungsi yang belum menerima bantuan terutama Kecamatan Gangga, Kayangan dan Pemenang yang berada di bukit-bukit dan desa terpencil,” katanya.

Untuk memberikan bantuan kepada pengungsi di wilayah tersebut, sejak Kamis (9/8) penyaluran bantuan sudah menggunakan tiga helikopter dari BNPB dan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

“Bantuan dari darat terus disalurkan. Bahkan melibatkan banyak relawan dari komunitas pecinta mobil dan masyarakat yang memiliki kendaraan untuk membantu distribusi bantuan. Dapur umum dan pos kesehatan juga banyak yang didirikan untuk melayani pengungsi,” jelasnya.

 

Kesulitan air bersih dan alat Medis Patah Tulang

Menteri Kesehatan RI Nila F Moeloek mengakui, korban gempa NTB saat ini sangat membutuhkan air bersih dan alat medis patah tulang. Saat ini mereka mulai kesulitan mendapatkan kebutuhan air bersih, serta bantuan peralatan medis bagi warga yang mengalami patah tulang.

“Kondisi darurat butuh air bersih untuk perlengkapan mandi cuci, kakus. Selama ini mereka belum bisa kembali rumah karena kondisi masih belum memungkinkan,” kata Menkes Nila F Moeloek diwawancarai wartawan saat meninjau gedung onkologi di gedung pusat kanker RSUP dr Kariadi, Semarang, Sabtu (11/8).

Untuk korban patah tulang sendiri yang parah, petugas kesehatan juga sudah berupaya melakukan operasi untuk menutup lukanya agar tidak infeksi. Maka dari itu dibutuhkan ketersediaan bantuan dari masyarakat serta relawan.

“Masih banyak bantuan untuk korban patah tulang seperti tongkat, kursi roda, dan kruk, karena korban patah tulangnya mencapai ratusan lebih,” katanya.

Ia mengapresiasi kesigapan tenaga medis yang datang dari wilayah. Mereka datang sebagai relawan dan sejumlah tenaga medis diapresiasi karena berkat kesigapan yang datang dari Surabaya serta wilayah yang dekat dari NTB.

“Mari kita bergerak bersama-sama. Tidak hanya dokter orthopedinya saja tetapi juga spesialis anestesi dan dokter lainnya, serta relawan yang datang dari luar daerah juga,” terangnya. (medeka.com/bp)

Komentar ANDA?