Gereja di tengah Pasar: Gereja Yang Melibatkan Diri

0
360
Foto: Sebuah Gerja Katolik yang berada di depan Pasar di Filipina

NTTsatu.com – Sebuah layar monitor besar terpampang tepat di pinggir jalan umum untuk menyiarkan misa, pengumuman maupun jadwal misa bagi pengguna jalan, termasuk mereka yang sedang berbelanja.

Tepat di bawa Gereja yang dikenal oleh orang Filipina dengan sebutan Basilikang Nazareno terdapat sebuah terowongan luas yang menghubungan gereja, ada sebuah mini market yang cukup luas. Termasuk warung makan ada di mini market ini.

Di bagian halaman gereja baik bagian depan, belakang, samping kanan dan kiri adalah pasar yang cukup terkenal di Filipina.

Dan di gereja ini kita dapat menjumpai semua kalangan dengan berbagai jenis status sosial. Mereka semua berada di sana, untuk berdoa, mengikuti misa atau menyentuh sebuah salib Yesus yang disebut Black Nazarene (Yesus Hitam) karena diyakini selalu memberikan mujikzat bagi hidup mereka.

Maka tidak heran kalau misa harian sampai dengan misa hari Minggu dilaksanakan banyak kali. Jadwal misa harian, mulai dari hari Senin-Kamis sebanyak: Sembilan (9) kali mulai dari Pkl. 05.00-10 pagi kemudian dilanjutkan lagi pada pkl. 12.15 siang, Pkl.05.00 sore dan 6. 00 sore. Setiap misa berlangsung satu jam. Misa pada hari Jumad lebih banyak yaitu sebanyak 14 kali mulai dari pkl. 04.00 pagi-12.00 siang kemudian dilanjutkan lagi pada pkl. 04.00 sore-08.00 malam. Misa pada hari Sabtu sebanyak 10 kali dan pada hari Minggu sebanyak 12 kali.

Untuk Pelayanan Sakramen Pengakuan dosa dilaksanakan mulai dari Hari Senin-Kamis dan Sabtu pada pukul 07.00 pagi-10.00 pagi dan pkl. 02.00 siang-hingga pkl. 06. 00 sore. Sedangkan pada Hari Jumad mulai dari pkl.06.00 pagi hingga pkl. 08.00 malam.

Sebuah hal yang menarik adalah dalam setiap misa umat selalu banyak dan antri. Tepat pada pintu keluar bagian kanan, umat berjejer antri untuk menyentuh kaki Black Nazaren dengan tangan atau sapu tangan karena keyakinan mereka yang kuat akan adanya mujikzat yang terjadi dalam usaha, studi dan hidup mereka. Memang di gereja ini sudah banyak terjadi mujikzat.

Peristiwa Iman yang dinanti oleh seluruh umat Katolik Filipina adalah Prosesi Black Nazarene (Pilgrimage of the Black Nazarene) yang dimulai pada tanggal 01 Januari dan berpuncak pada tanggal 09 Januari, Hari Raya Pembaptisan Tuhan.

Sejak tanggal 01 Januari beberapa jalan umum ditutup untuk menghindari kemacetan, karena jutaan umat yang datang tidak hanya dari kota Manila tetapi seluruh Filipina termasuk turis manca negara untuk mengikuti prosesi.

Dari pemandangan awal yang saya lihat, bahwa keberadaan Gereja di tengah-tengah kehidupan umat, artinya di tengah pasar, pada gilirannya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Bagaimana tidak, karena setelah misa, umat langsung belanja baik itu kebutuhan pokok, makanan, pakaian maupun ornamen-ornamen religius berupa rosario dan lainnya. Dan paling menarik adalah kotbah imam langsung didengar oleh semua orang baik penjual maupun pembeli yang sedang berada di pasar.

Dan setiap peristiwa gerejani yang dilakukan adalah bersifat sosial. Karena di sana tidak hanya umat Katolik yang berjualan, tetapi juga umat beragama lain. Seperti prosesi Black Nazarene disamping sebagai peristiwa Iman tetapi juga peristiwa sosial. Kolekte yang didapat untuk kegiatan sosial bagi kaum miskin yang setiap hari menghiasi wajah gereja.

Bagi kita Indonesia, hal ini mungkin terasa asing. Tetapi bagi Filipina merupakan sebuah kesaksian Iman dan Pelayanan. Jangankan di Pasar, di dalam Mal-mal pun ada Gereja Katolik yang dilayani secara khusus oleh beberapa Imam Katolik untuk melayani umat dan karyawan mal. (Kisah Misionaris: Fr. Juan Tuan MSF)

Komentar ANDA?