KUPANG. NTTsatu.com – Rencana untuk ground breacking (peletakan batu pertama) pembangunan jembatan Palmerah Pancasila antara pantai Paloh di Larantuka dan Tanah Merah di pulau Adonara akan dilaksanakan bersamaan dengan Hari Nusantara tanggal 13 Desember 2016 yang akan dipusatkan di Lewoleba, Lembata.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Andre Koreh yang dihubungi NTTsatu.com di Kupang, Senin, 08 Agustus 2016 mengatakan, sudah ada perencanaan itu bahwa ground breacking jembatan Palmerah Pancasila itu akan dilakukan saat peringatan Hari Nusantara (Harnus) yang akan dipusatkan di Lewoleba, Lembata.
“Saat ini sedang dilakukan pelelangan pra visibility study. Dana yang dikucurkan untuk pekerjaan pra- visibility study bersasal dari dana APBN sebesar Rp 10 miliar sementara untuk pra visibility study konstruksi akan didanai dengan APBD Provinsi. Sementara pekerjaam seluruhnya merupakan tanggungjawab investor dari Belanda yang sudah menyiapkan dana triliunan rupiah,” katanya.
Dikatakannya, pelelangan itu sedang dilakukan oleh Balai Jalan Nasional 8 yang bermarkas di Denpasar, Bali.
Andre mengakui, pembangunan jembatan Palmerah Pancasila itu memang sudah menjadi sebuah kebutuhan yang harus dijawab karena investor sudah menyiapkan dananya tinggal pelaksanaann.
Dikatakannya, pembangunan jembatan itu untuk menjawabi konktivitas dan keutuhan energi listrik yang selama ini masih menjadi masalah utama di seluruh NTT. Pasokan listrik dari tenaga arus selat Gonsalu menurut pengakuan para peneliti dari Universitas Amsterdam, Borris dan Evelin sangat besar yang juga menjadi salah satu sumber dana listrik terbesar di dunia.
“Berulang kali saya katakana, pembangunan jembatan itu karena kebutuhan akan listrik dan konvektifitas, ada teknologi dan ada investor yang sudah menyiapkan dana besar untuk pembangunan tersebut. Karena itu saya ajak seluruh masyarakat di daerah ini untuk mari kita dukung rencana besar ini,” pintaya.(bp)