Gubernur Ajak Sukseskan Gerakan Revolusi Mental di NTT

0
453

Kegiatan Rakor dan Sosalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Kupang, kamis, 29 November 2105.

 

KUPANG. NTTsatu.com – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya mengajak semua pihak di daerah ini untuk mensukseskan gerakan nasional revolusi mental yang dicanangkan Presiden Joko Widodo.

Ajakan itu disampaikan Gubernur Frans Lebu Raya ketika membuka Rapat Koordinasi dan Sosalisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kupang, Kamis, 29 November 2105.

Lebu Raya mengatakan, Gerakan revolusi mental merupakan suatu gerakan seluruh masyarakat (pemerintah dan rakyat) dengan cara yang cepat untuk mengangkat kembali nilai-nilai strategis yang diperlukan oleh bangsa dan negara.

Istilah Revolusi Mental bukanlah hal yang baru bagi bangsa indonesia, karena pada tanggal 17 Agustus 1957 Presiden Soekarno dalam pidato kenegaraanya pertama kali mencetuskan istilah revolusi mental.

Gagasan revolusi mental ini kemudian pada Tahun 2014 digaungkan kembali oleh presiden Joko widodo dengan menyeruhkan untuk memulai sebuah sebuah Gerakan Nasional Revolusi Mental dengan mengubah kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru demi mewujudkan indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian.

Revolusi mental yang disebut Soekarno sebagai “Gerakan Hidup Baru” bertujuan tidak hanya menanamkan rasa percaya diri dan kemampuan sendiri tapi juga menanamkan optimisme dan daya kreatif di kalangan rakyat dalam menghadapi rintangan dan kesulitan bermasyarakat dan bernegara.

“Gerakan ini merupakan gerakan untuk menggembleng manusia indonesia agar menjadi manusia yang baru, yang berhati putih, berkemauan baja, bersemangat elang rajawali, berjiwa api yang bernyala-nyala,” kata Gubernur mengutik ucapan Bung Karno.

Bagi Bung Karno lanjut Lebu Raya, revolusi mental, bukanlah pekerjaan satu dua hari melainkan sebuah proyek nasional jangka panjang dan terus menerus. “Kerja kita hari ini , menentukan nasib anak cucu kita di masa depan”, ungkap Lebu Raya.

Lebu Raya berharap dengan adanya Rapat Koordinasi dan sosialisasi ini dapat membawa suatu perubahan dalam diri setiap pribadi. Teridentifikasinya sasaran dan kegiatan di Provinsi NTT dalam rangka Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) dan terbentuknya Gugus Tugas GNRM pada Pemerintah Provinsi NTT dan setiap Kabupaten/kota.

“Revolusi mental digalakan untuk menjalankan pesan Pancasila secara konsisten oleh karena itu marilah kita bahu membahu,bekerja sama, dengan semangat kerja keras, kerja cerdas, dan kerja tuntas untuk NTT lebih baik,” kata Gubernur.

Sementara Asisten Deputi Bidang Koordinasi Jaminan Sosial pada Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Alfredo Sani Fenat mewakili Deputi Bidang Koordinasi Penanganan kemiskinan dan perlindungan sosial pada kesepatan itu mengatakan, tujuan dari Revolusi Mental adalah Pertama, mengubah cara pandang, pikir, sikap, perilaku, dan cara kerja yang berorientasi pada kemajuan dan kemodernan sehingga indonesia menjadi bangsa besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Kedua, membangkitkan kesadaran dan membangun sikap optimistik dalam menatap masa depan indonesia sebagai negara dengan kekuatan besar untuk berprestasi tinggi, produktif, dan berpotensi menjadi bangsa maju dengan podasi tiga pilar Trisakti.

Ketiga, mewujudkan indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan kepribadian yang kuat melalui pembentukan manusia indonesia baru.

“Kedepan, tiga nilai yang dikedepankan oleh Revolusi Mental yaitu: integritas, etos kerja dan gotong royong haruslah menjadi budaya kerja kita semua dalam mengabdi untuk bangsa dan negara. Mari wujudkan cita-cita trisakti yakni menjadikan indonesia berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan, dapat segera terwujud” ajak Alfredo Sani Fenat. (ayu/bp)

Komentar ANDA?