NTTSATU.COM — KUPANG — Pesta paduan suara gerejawi (Pesparawi) Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang III secara resmi dibuka Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, di Gereja GMIT Paulus Naikoten, Kupang, Kamis (3/11/2022).
Sebelum seremonial pembukaan, terlebih dahulu dilakukan ibadah bersama dipimpin Pendeta Yance Tefa Billi S. Th.
Ketua Panitia, Stofinson Taopan Foentuna, dalam laporan panitianya menyampaikan bahwa Pesparawi Perempuan merupakan program rutin UPP Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali sejak tahun 2016.
“Pesparawi Perempuan GMIT Klasis Kota Kupang ini merupakan yang ketiga dilakukan, dan seharusnya Perparawi ini digelar tahun 2021 yang lalu, tetapi karena pandemi Covid-19 sehingga ditunda sampai hari ini. Pesparawi ini akan digelar dua hari yakni tanggal 3-4 November 2022 di Gereja GMIT Paulus Naikoten Kupang dan diikuti oleh 19 kontigen,” jelasnya.
Menurutnya Pesparawi ini bertujuan untuk memupuk, menjalin kerja sama antarperempuan, mengembangkan bakat dan talenta seni dari para perempuan dan menjadi wadah kadernisasi perempuan di GMIT Klasis Kota Kupang.
Sedangkan Direktur Bank TLM, Robert P. Fanggidae, berharap agar kegiatan-kegiatan nasional maupun lokal harus berdampak pada UMKM karena saat ini NTT gencar dalam memperkuat ekonomi di UMKM.
“Hari ini bukan hanya lomba saja, namun memang harus berdampak pada ekonomi UMKM dan Ibu Julie Laiskodat sangat mendukung tumbuhnya UMKM di NTT, sehingga kami sangat memperbaiki kualitas produk UMKM yang kami bina sehingga dapat menjadi buah tangan yang berkualitas bagi wisatawan yang berkunjung di NTT,” imbuhnya.
Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat, dalam sambutannya menyampaikan masyarakat NTT harus menjadi warga negara yang serasa nusantara, sekaligus menjadi Kristen nusantara. Karena di dunia kita hidup di dua negara yakni menjadi warga negara dunia dan warga negara surgawi.
“Lomba paduan suara ini harus melahirkan simponi, meskipun kita berbeda tapi indah. Itulah yang disebut dengan keragaman, dan juga harus membawa energi, keindahan dan kekuatan untuk kita bersama-sama bernyanyi dan memuliakan Tuhan dengan pesta iman yang dilakukan hari ini,” imbuh Viktor.
Lanjut Gubernur, setiap manusia harus menerima perubahan dalam dirinya sebagai wujud keberadaban, dan menerima perubahan itu sebagai seni. “Sebentar lagi kita masuk dalam pesta Natal, nanti paduan suara yang mengisi lagu dalam ibadah harus sudah yang bagus dan berkualitas sehingga ibadah pesta kita benar-benar meriah dan juga syahdu,” imbuhnya.
Viktor mengatakan, tahun depan resesi ekonomi akan terjadi dan kita membutuhkan perempuan-perempuan hebat dalam mengatasi ekonomi keluarga dengan UMKM sehingga perempuan dituntut untuk menghasilkan produk-produk untuk tetap menyeimbangkan ekonomi.
“Tahun depan kita akan mengalami krisis pangan sehingga para perempuan dituntut untuk membangun kreativitas dalam menciptakan produk UMKM sebagai modal dalam mempertahankan ekonomi keluarga, harus menghidupkan pemberdayaan ekonomi yaitu UMKM tadi,” tegasnya.
Gubernur juga berpesan kepada para peserta lomba Pesparawi bahwa pesta gerejani ini lebih pada ketulusan memuji dan memuliakan Tuhan, tidak hanya berlomba untuk menang.
“Pesta iman orientasi kita bukan untuk siapa yang menang, tapi bagaimana kita memuliakan nama Tuhan dengan segala kemampuan kita, jika memang kita menang itu adalah hadiah kerja keras kita untuk memuji Tuhan,” ungkapnya. (KN/bp)