Gubernur Ingatakan, Guru Jangan Bekerja Apa Adanya

0
940
Foto: Gubernur NTT, Frans Lebu Raya ketika melantik para Kepala SMA dan SMK di Region I se-daratan Flores bagian Timur dan Lembata di Larantuka, Sabtu, 04 November 2017

NTTsatu.com – LARANTUKA – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Frans Lebu Raya, mengingatkan para kepala sekolah dan guru agar jangan bekerja sesuai kondisi apa adanya. Tetapi, bekerjalah sesuai apa yang seharusnya dikerjakan.

Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan sambutan usai mengukuhkan 56 orang kepala Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK) Region I se-daratan Flores, di Aula Sekretaris Daerah Flores Timur, Larantuka, Sabtu (4/11),

Lebu Raya, mencontohkan kalau semua peralatan pendukung tersedia lengkap dan bisa bekerja menghasilkan sesuatu yang terbaik, itu biasa saja. Tetapi, kalau dalam berbagai keterbatasan  mampu bekerja menghasilkan sesuatu yang luar biasa, disiitulah kehebatannya.

“Saya minta jangan bekerja apa adanya,  bekerjalah sesuai dengan tuntutan yang seharusnya dikerjakan,” pinta Gubernur.

Didampingi Bupati Flores Timur, Antonius Hubertus Hadjon dan Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) NTT, Emanuel Kara, Gubernur Frans Lebu Raya, menjelaskan secara gamblang terkait perkembangan sektor pendidikan di NTT.

Dia menyentil, terutama terkait kondisi terkini bidang pendidikan di NTT yang serba kekurangan, baik dari sisi kesejahteraan dan kualitas guru maupun dari aspek sarana dan prasarana pendidikannya.

Diakuinya, soal kesejahteraan dan kualitas guru yang belum merata, masih banyak guru yang belum bersertifikasi. Kurangnya kualitas dan kapabilitas guru yang perlu ditingkatkan dan kesejahteraan guru yang belum terpenuhi. Untuk sarana dan prasarana pendidikan, kata Lebu Raya, masih terdapat banyak gedung sekolah yang beratap alang-alang, gedung sekolah yang terbatas dan minimnya sarana pendukung proses belajar mengajar.

“Berbagai kekurangan yang dihadapi dalam dunia pendidikan di NTT saat ini perlu dilengkapi. Tapi, untuk melengkapi secara serentak juga tidak mungkin. Karenanya, sangat diperlukan adanya program prioritas di bidang pendidikan, yaitu mana dan apa saja yang perlu dilengkapi,” tuturnya.

Melalui kondisi keterbatasan itu, lanjut Lebu Raya, dituntut perlunya kreatifitas. Kreatifitas itu bisa muncul dengan banyak melihat dan saling berbagi pengalaman.

“Kreatifitas tidak muncul dari gosip, yang ada nantinya hanya hal negatif. Kita harus terus melakukan berbagai aksi positif dengan kreatifitas,” katanya.

Dalam forum bersama para kepala sekolah SMA dan SMK Region I meliputi kabupaten Flores Timur, Sikka, Ende dan kabupaten Lembata itu, Gubernur Frans Lebu Raya mengajak para kepala sekolah dan guru termasuk staf administrasinya untuk bekerja dengan baik dan memiliki komitmen  yang tinggi demi memajukan pendidikan di Nusa Tenggara Timur.

“Saya minta kepada semuanya, agar berkonsentrasi dalam melaksanakan proses belajar-mengajar menghasilkan anak didik yang berkualitas. Jangan berbondong-bondong ke kantor Gubernur untuk mengurus kenaikan pangkat saja. Saya juga sudah perintahkan Pak Sekda bersama Kepala BKD NTT, untuk mencari sistem yang baik dalam proses administrasi para guru di daerah,” tegas Lebu Raya. (humas setda ntt/bp)

Komentar ANDA?