Gubernur Ingatkan Pelindo Jaga Integritas

0
296
Foto: Gubernur NTT dan Direktur Pelindo III

KUPANG. NTTsatu.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Frans Lebu Raya mengingatkan agar pihak Pelindo (Pelabuhan Indonesia) III Kupang untuk harus menjaga integritasnya.

“Pelindo III harus bebas dari pungli. Untuk apa terima Rp 100.000 hanya untuk mengorbankan harga diri. Untuk apa terima Rp. 1 juta 000 hanya untuk mengorbankan integritas diri dan instansi. Jangan sekali-kali mengorbankan integritas diri demi pungli,” kata

Gubernur Frans Lebu Raya. Jumat  (11/11) saat Peluncuran Rubber Tyred Gantri (RTG) Bertenaga Batarei di Pelabuhan Tenau Kupang.

Frans Lebu Raya berharap dengan diluncurkan RTG, maka alat tersebut dapat memperlancar bongkar muat di Pelabuhan tenau dan tentunya membantu aktivitas para pekerja di Pelabuhan Tenau Kupang.

“Saya mengapresiasi Pelindo III yang terus-menerus berupaya untuk membenahi pelabuhan – pelabuhan di NTT. Pelabuhan NTT berjumlah 41. Dari ke 41 pelabuhan tersebut, ada pelabuhan yang berada dibawah kementrian perhubungan. Mudah-mudahan kementrian dapat mempercayakan sejumlah pelabuhan kepada Pelindo III untuk dikelolah,” harap Lebu Raya.

Gubernur juga menyentil kunjungan Tim Polhukam yang kemarin mengunjungi daerah perbatasan Negara Timor Leste. Mereka menilai pembangunan pos lintas batas tidak ekonomis.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur mengatakan bahwa berbicara kepentingan rakyat, kadang-kadang perlu mengabaikan efisiensi dan ekonomis. Apabila terus mempersoalkan efisiensi, ekonomis maka pembangunan tetap tidak akan berjalan.

Rencanyanya Pos Lintas Batas akan diresmikan Presiden Jokowi bersamaan dengan Hari Nusantara yang akan diselenggarakan pada 13 Desember mendatang

Gubernur menambahkan bahwa saat ini Presiden RI, Jokowi sedang gencar-gencarnya membangun infrastrukur dan NTT juga mendukung penuh usaha presiden tersebut. Meskipun faktanya ditemukan banyak kendala dilapangan. Salah satunya  adalah persoalan dana.

Dikatakannya, pertumbuhan kontainer saat ini mencapai 20%. ini tantangan dan menjadi tugas semua pihak untuk mengisi container tersebut. Selain garam yang sedang dibangun produksinya, mudah-mudahan hasil komoditi pertanian juga dapat mengisi Kontainer untuk diekspor. Hasil produksi yang memuasakan tentunya didukung dengan kerja keras. (ayu/bp)

Komentar ANDA?