NTTsatu.com — MALAKA — Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) meminta agar para peternak diarahkan untuk jadi peternak yang efisien, efektif dan produktif. Mulai dari cara pemeliharaan, kandang, pakan dan lahan.
“Di Jepang 300 sapi diurus oleh satu orang, sementara di kita sini 10 sapi bisa diurus oleh puluhan orang. Saya minta kita mulai efisien. Kita harus menuju peternak yang efisien, efektif dan produktif. Kita harus tunjukan peradaban peternak di NTT sudah mulai maju, ” kata Gubernur VBL saat mengunjungi kelompok kelompok Tani Ternak Intan Permai Desa Leunklot Kec. Weliman Kabupaten Malaka, Jumat (26/3).
Menurut Gubernur Viktor, Pemerintah punya tugas untuk terus berinovasi dan mengajarkan masyarakat peternak agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi. Mengajarkan peternak cara-cara membersihkan kandang dan mengurus sapi secara efektif.
“Saya minta agar Dinas Peternakan Provinsi membuat kandang permanen di sini. Buat kandang yang rapih sehingga menjadi model bagi kelompok-kelompok ternak lainnya di Malaka untuk belajar di sini. Ajarkan mereka cara untuk bersihkan kandang dan kumpulkan kotoran sapi sehingga bisa dijual, “kata Gubernur Viktor.
Lebih lanjut, Gubernur minta agar kelompok ternak juga menyiapkan lahan ternak lebih dari dua hektar. Ada banyak jenis rumput dan pakan ternak yang bisa ditanam dan dikembangkan. Tidak mungkin berbicara ternak tanpa adanya pakan.
“Seluruh jagung-jagung habis panen, kita siapkan mesin pencacah. Sehingga batang dan tongkolnya bisa kita manfaatkan sebagai pakan ternak pada musim kemarau. Supaya sapi-sapi kita berat badannya tetap stabil,” jelas Gubernur.
Gubernur mengatakan untuk pengembangan sapi Wagyu di NTT dibutuhkan orang-orang keterampilan khusus. Mereka harus paham betul cara mengurus sapi jenis ini.
“Tahun 2024 diharapkan kita sudah bisa dapatkan sapi wagyu murni yang punya kualitas daging premium di NTT. Saya minta satu orang anak muda dari kelompok ini yang rajin dan pintar untuk kami kirim ke Jepang agar dilatih di sana cara pelihara sapi ini. Kita rencanakan kirimkan 100 orang ke sana dari setiap kabupaten. Yang pergi ini tidak boleh orang sembarang. Mereka yang nanti latih peternak lainnya cara pelihara sapi ini, ” kata Gubernur Viktor.
Politisi Nasdem tersebut memberikan apreasiasi kepada kelompok Tani Intan Permai yang tetap setia menjaga dan memelihara sapi bantuan dari pemerintah.
“Saya banyak dengar ada pemberian bantuan Pemerintah (sapi, red) tapi begitu dicek satu tahun kemudian, para penerima bilang sapi sudah habis dijual. Tapi kelompok ini tetap bekerja serius dan rajin untuk jaga bantuan pemerintah sampai saat ini,” pungkas Gubernur Viktor.
Sementara itu Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Malaka, Rofinus Seran dalam laporannya menjelaskan Kelompok Tani Intan Permai sudah terbentuk sejak 2012 dengan anggota 50 orang. Tahun 2014, kelompok tersebut dapatkan bantuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari Pemerintah dalam bentuk sapi 95 ekor. 90 betina dan 5 ekor jantan.
“Sampai saat ini jumlah sapi sudah capai 200-an ekor.72 ekor dijual untuk penuhi kebutuhan keluarga. Kelompok ini sungguh menjalankan prinsip bahwa sapi betina produktif tidak dijual. Kelompok ini bangga karena bisa dikunjungi oleh Gubernur, “jelas Kadis Rofinus.
Dikatakan Rofinus, jumlah sapi di Malaka 92. 282 ekor sapi. Untuk pengembangan ternak dilakukan program Inseminasi Buatan (IB) dengan didukung oleh 13 orang inseminator yang terampil.
“Pada kesempatan yang bermartabat ini, kami juga ingin kembangkan IB sapi Wagyu. Apabila ada bibit itu di Provinsi, kami diberi juga bibit itu,” kata Rofinus.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut, Plh Bupati Malaka, Unsur Forkopimda Malaka, para staf khusus gubernur, Pimpinan Perangkat Daerah Provinsi maupun Kabupaten Malaka, para anggota kelompok tani, insan pers dan undangan lainnya. (sipers)