Gubernur: Jepang Minta 40 Ton Powder Kelor Setiap Minggu

0
1628

NTTsatu.com — KUPANG —  Setelah melakukan panen jagung di Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) juga menyempatkan diri untuk melakukan penanaman anakan Kelor di kecamatan yang sama, tepatnya di lahan milik PT. Timor Mitra Niaga, Kamis 02/04/2020.

Gubernur menyampaikan ra²sa terimakasihnya kepada pihak PT Timor Mitra Niaga yang mau memanfaatkan lahan kosong miliknya untuk ditanami kelor.

“Hampir setiap saat, sebagai Gubernur saya selalu mengajak masyarakat NTT untuk menanam kelor, karena selain memiliki nilai gizi diatas rata – rata untuk dikonsumsi, tanaman ini juga sedang dinikmati oleh dunia luar. Saat ini Jepang minta untuk dalam satu Minggu kita ekspor 40 ton powder kelor. Tetapi kita belum bisa menjawab itu, karena sistem tanam kita yang belum tertata dengan baik. Di NTT sendiri kelor sangat mudah untuk tumbuh, jadi sekali lagi saya mengajak kita semua untuk mari tanam kelor. Dan saat ini saya berterimakasih buat PT. Timor Mitra Niaga yang mau memanfaatkan lahan kosong miliknya untuk tanam kelor. Kiranya ini menjadi contoh yang baik bagi kita semua,” kata Gubernur.

Mantan anggota DPR RI dari fraksi Partai Nasdem ini kembali menguraikan bagaimana khasiat dari tanaman ini.

“Oleh WHO disebut sebagai tanaman ajaib, karena saat gizi buruk melanda Afrika, tanaman ini mampu mengatasi persoalan yang terjadi disana. Selain itu juga, saat ini ketika Virus Corona melanda dunia, hasil riset membuktikan bahwa kelor menjadi salah satu tanaman yang kalau dikonsumsi mampu menangkal virus ini,” urai Laiskodat.

Foto: Gubernur Viktor Laiskodat usai menanam anakan kelor untuk memberikan contoh kepada mereka yang akan melanjutkannya.

Sementara itu Bobby Liyanto sebagai direktur PT. Timor Mitra Niaga, mengatakan bahwa lahan seluas 50 hektar ini akan dimanfaatkan untuk penanaman kelor dan beberapa tanaman buah lainnya.

“Lahan yang ada seluas 50 hektar, dan saat ini yang telah siap untuk ditanam seluas 18 hektar, sedangkan yang sisanya akan segera dibuka untuk proses penanaman. Selain kelor, kami juga berencana untuk menanam beberapa tanaman buah – buahan. Prinsip kami adalah tetap mendukung setiap program dari pemerintah, sehingga mimpi untuk mensejahterakan masyarakat NTT dapat terwujud. Sedangkan untuk tenaga kerja yang mengelola tempat ini berjumlah 25 orang, dan semuanya berasal dari desa sekitar,” kata Boby.

Turut hadir pada kesempatan ini, Anggota DPRD Provinsi NTT Christian Mbuik dan juga Staf Khusus Gubernur Imannuel Blegur. (hms ntt)

Komentar ANDA?