Gubernur Laiskodat Tinjau Instalasi Karantina Hewan

0
912

NTTSATU.COM — KUPANG —  Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) melakukan peninjauan Instalasi Karantina Hewan (IKH) pada Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, yang berlokasi di Tenau, pada Senin (27/9). Peninjauan ini dilakukan terkait agenda kunjungan kerja Menteri Pertanian Republik Indonesia, Syahrul Yasin Limpo pada Rabu 29 September 2021 mendatang.

Gubernur Viktor langsung memeriksa beberapa blok bangunan kandang, gudang pakan, tempat pemeriksaan kontainer, bak penampung limbah dan yang terakhir Gubernur menuju ke loket pelayanan administrasi.

“Hari ini, kunjungan ke Balai karantina Provinsi NTT untuk kita memastikan pelayanan kedepan terhadap karantina hewan dapat berjalan profesional, cepat, tidak lambat dan menjadi satu kesatuan gerak dengan kebijakan Pemerintah Provinsi untuk mendorong peternakan NTT menjadi salah satu desain pembangunan untuk mengatasi kemiskinan di NTT. Itu harapannya.” jelas Gubernur Viktor.

Gubernur VBL juga menambahkan melalui IKH, kualitas dan kesehatan hewan ternak yang didatangkan untuk diekspor atau dikembangkan di daerahnya bisa dikontrol. Ia berharap dengan penambahan beberapa kandang yang baru akan meningkatkan produktivitas peternakan di NTT.

“IKH jelas akan menjamin kualitas kesehatan ternak yang kita miliki. Dengan adanya penambahan kandang yang baru, akan mampu menampung hingga 3.000 ekor lebih sehingga kita mampu mendorong produktivitas. Oleh karena itu pentingnya koordinasi lintas sektor untuk mensinergikan seluruh Pembangunan khususnya dalam bidang peternakan,” ucap Gubernur VBL.

Tidak lupa Ia pun menyinggung soal pentingnya pembentukan _bio security_ dan _bio industry_ untuk dibangun di Provinsi NTT.

“Kekurangan kita karena kita di Provinsi NTT belum punya yang namanya Laboratorium _bio security_ dan _bio industry_. Kedepan kita akan siapkan, kita desain, kerjasama dengan Pemerintah Pusat agar ini semua dapat dibangun disini. Sangat penting karena terkait dengan seluruh virus atau penyakit ternak dapat kita analisis dan kaji sendiri sehingga tidak menghambat isu-isu ekonomi perdagangan pada masa yang akan datang,” pungkas Gubernur Lasikodat.

Sementara itu, Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar menjelaskan dalam laporannya bahwa dua Instalasi Karantina Hewan yang baru dibangun dapat menambah daya tampung ternak sehingga tidak akan lagi terjadi over kapasitas.

“Selama ini kita sering mengalami over kapasitas daya tampung ternak sapi. Dengan penambahan dua kandang yang baru, jadi total kapasitasnya bertambah 250 ekor ternak sapi. Kita sudah rencanakan untuk tahun 2022, akan ada enam kandang baru yang dibangun. Dengan luas kawasan 2.7 Ha/hampir tiga hektar, kedepan kita bisa bangun total 16 kandang baru yang tentu semula kapasitas penampungan 1.550 ekor, akan sanggup menampung hingga 3.000 ekor sapi,” ungkap Yulius. (sipers)

Komentar ANDA?