NTTsatu.com — ATAMBUA — Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) minta agar Dinas Pertanian, Dinas Peternakan dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan berkolaborasi mendukung Program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS).
Hal ini disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Administrasi Umum Setda Prov. NTT, Yohana E. Lissapaly, SH, MSi, yang juga merupakan Plt. Kepala Dinas Peternakan Provinsi NTT saat mewakili Gubernur memberikan sambutan saat meninjau Kelompok Ternak Inseminasi Buatan Nufuak Jaya, Kelurahan Fatukbot, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu Kamis 25/03/2021.
“Program ini akan berjalan baik apabila ada sinergitas antar tiga Dinas ini. Dinas Pertanian mengontrol dari proses penanaman sampai panen, kemudian Dinas Peternakan menyiapkan ternak baik itu Sapi maupun ternak lainnya seperti Babi, Kambing maupun Ayam, penyiapan Pabrik Pakan ternak untuk pemanfaatan hasil produksi jagung program TJPS dan mengurangi biaya produksi peternak sedangkan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyiapkan mesin pencacah untuk penyiapan pakan ternak yang bahan bakunya datang dari sisa hasil panen jagung tersebut,” kata Yohana.
Menurut mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT ini, tidak tertutup kemungkinan juga program TJPS ini melibatkan pihak ketiga dalam hal pengadaan ternak kepada masyarakat. Yohana mencontohkan,
“Tadi rombongan Bapak Gubernur sempat meninjau lokasi pembiakan Ayam KUB milik Kodim 1605/Belu, di tempat tersebut terdapat ratusan Ayam KUB yang siap dipasarkan. Bisa saja untuk pengadaan ternak kecil seperti ayam ini kita melibatkan pihak TNI dalam hal ini Kodim Belu, tinggal desain kerjasamanya dibuat secara baik,” lanjutnya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Yohana minta agar para petani peternak yang tergabung dalam kelompok Nufuak Jaya agar lebih giat dalam bekerja.
“Pemerintah telah mendesain program TJPS ini secara baik, tinggal bagaimana masyarakat meresponnya. Jadi pada kesempatan ini saya mengajak para petani peternak agar lebih giat dalam bekerja, lebih giat dalam memelihara ternak yang sudah ada, agar kedepan dari ternak yang sudah ada, melalui Inseminasi Buatan (IB) bibit sapi Wagyu dapat menghasilkan sapi dengan kualitas premium sebagai simbol kebangkitan bagi para Peternak di NTT,” pungkas Yohana.
Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Belu, Drs. Nikolas Umbu Kudji Biru, MM mengatakan bahwa saat ini populasi sapi di Kabupaten Belu sebanyak 72.182 ekor.
Nikolas juga mengatakan bahwa saat ini terus dilakukan sosialisasi terhadap masyarakat agar paham dan terbiasa tentang IB dengan pola pemeliharaan ternak pola pengandangan.(sipers)