Gubernur Minta, Pembeli Segera Kembalikan Komodo ke NTT

0
426
Foto: Gubernur NTT, Viktor Laiskodat didampngi Wagub Josef Nae Soi saat memberikan keterangan terkait Komodo yang dicuri itu kepada wartawan di Kupang, Senin, 01 April 2019

NTTsatu,com – KUPANG – Pencurian komodi di Taman Nasional Komodo (TNK) di Kabupaten Manggarai Barat membuat gubernur NTT, Viktor Laiskodat berang. Dia dengan tegas meminta agar pembeli komodo di pasar gelap segera mengembalikan komodo ke habitatnya di NTT.

“Saya minta warga negara mana pun yang memembeli komodo itu harus segera dikembalikan, karena komodo itu dibeli secara ilegal dan komodo itu hanya di NTT tidak ada di daerah lain,” kata Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat kepada wartawan di Kupang, Senin, 01 April 2019.

Pernyataan Gubernur NTT terkait ditemukan sebanyak 41 komodo yang dijual secara ilegal dengan harga Rp 500 juta. Kasus itu berhasil diungkap Polda Jawa Timur.

Foto: Gubernur NTT, Viktor Laiskodat didampngi Wagub Josef Nae Soi saat memberikan keterangan terkait Komodo yang dicuri itu kepada wartawan di Kupang, Senin, 01 April 2019

Menurut dia, negara lain yang membeli komodo juga punya kewajiban untuk melindunginya. Karena itu harus dikembalikan ke habitatnya di NTT. “Mau komodo dari Labuan Bajo, Riung atau darimana saja, segera kembalikan ke NTT karena bintanga langkah itu hanya da di NTT,” tegasnya.

Dia juga mengaku telah meminta Polda NTT untuk mengusut tuntas kasus penjualan komodo tersebut. “Bila perlu personil Polda NTT ditempatkan di TNK,” katanya.

Dia juga mendesak Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI (LHK) secepatnya mengalihkan kewenangan pengelolaan Balai Taman Nasional Komodo (BTNK) di Labuan Bajo, Manggarai Barat ke Pemprov NTT.

“TNK merupakan cagar biosfer yang diakui Unesco, karena itu perlu diawasi serius. Kejadian ini menunjukan ke dunia bahwa Indonesia gagal menjaga TNK. Ini darurat pengawasan, sehingga perlu dibenahi segera,” ujar Viktor.

“Ini kejahatan konservasi. TNK harus segera diperhatikan maksimal. Semua tindakan pengelolan harus ektra, tidak boleh lagi ada celah,” katanya. (bp)

Komentar ANDA?