KUPANG. NTTsatu – Gubernur NTT, Frans Lebu Raya menegaskan kalau dia sangat pribatin dengan trend anak-anak sekolah sekarang yang semakin terjebak dalam dunia tekonologi. Anaka-anak sekarang sudah berani membuat bahkan melombakan video-video porno melalui handphone mereka sendiri.
“Begitu jauhnya anak-anak kita terjebak dalam dunia seperti ini. Ini tugas kita semua untuk memberikan perhatian terhadap perilaku anak-anak sekolah tersebut,” katanya ketika menggelar jumpa pers dengan wartawan di aula Rumah Jabatan Gubernur NTT, Sabtu, 2 Mei 2015 usai apel bendera peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di alun-alun rumah jabatan Gubernur NTT.
Pernyataan penuh keprihatinan ini disampaikan Gubernur ketika mengetahui hasil survey yang dilakukan oleh On Truck Media Indonesia (OTMI) yang dipresentasekan di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, tanggal 20 Maret 2015 lalu.
Saat itu, OTMI mempresentasekian hasil survey mereka di 16 SMP yang tesebar di 4 Kabupaten dan Kota yakni Kota Kupang, Kabupaten Kupang,Kabupaten Sikka dan Kabupaten Manggarai Barat. Masing-masing kabupaten diambil sampel sebanyak empat SMP.
Saat itu, Officer Manager OTMI, Imelda Theresia menguraikan, Hasilnya surveynya ternyata sangat mengejutkan, bahwa dari semua responden yang diwawancarai, ternyata 69 persen anak-anak itu mengaku sudah melakukan hubungan intim baik dengan pasangan mereka maupun dengan orang lain.
Dan lebih mengejutkan lagi sesuai rilis OTMI, anak-anak SMP di empat kabupaten/kota itu ternyata sering membuat vodeo-video porno menggunakan handphone mereka bahkan hasil pembuatan video itu mereka lombakan antara mereka sendiri.
Terkait hal itu Gubernu yang didampingi Kepala Dinas P dan K Provinsi NTT, Sinun Petrus Manuk menegaskan, saat ini pendidikan etika sudah tidak lagi diajarkan di sekolah-sekolah sehingga sifat dan perilaku anak-anak semakin tidak beretika.
Karena itu menurut Gubernur, saat ini pemerintah pusat dalam hal ini telah menegaskan agar Pendidikan Budi Pekerti dan Pendidikan Moral Pancasila sudah harus diajarkan di sekolah-sekolah. (bop)