Gubernur : Rumah Ibadah Harus Menyebarkan Kebenaran dan Cinta Kasih.

0
366
Foto: Peletakan Batu pertama pembangunan Wihara rumah Ibadah agama Budha di Kupang, Kamis (15/6) oleh gubernur NTT, Frans Lebu Raya

NTTsatu.com – KUPANG – “Saya ikut berbangga dan senang karena hari ini cita-cita umat Budha tercapai yakni memiliki rumah ibadah yang tetap, mudah-mudah pembangunan rumah ibada ini lancar sampai selesai sehingga umat Budha mendapatkan tempat ibadha yang tetap”.

Hal ini diungkapkan Gubernur NTT, Frans Lebu Raya dalam sambutannya pada acara peletakan batu pertama pembangunan Wihara rumah Ibadah agama Budha di Kupang, Kamis (15/6).

Frans meminta agar rumah ibadah harus menyebarkan dan mengobarkan semangat suka cita, berbicara kebenaran jangan pernah menggunakan rumah Ibadah sebagai tempat untuk provokasi sehingga rumah Ibadah menjadi tempat untuk mendekatkan diri dengan Sang Pencipta tempat untuk  menjalin hubungan yang baik dengan orang lain yang ada di daerah ini.

“Saya menyakini bahwa semua Agama di dunia ini mengajarkan cinta kasih dan kebenaran namun yang membedakan hanya pada tata cara atau ritual di tempat ibada masing-masing sehingga kita harus saling mendukung dan mendorong agar kita tetap hidup berdampingan dengan penuh kedamaian,” tegasnya.

Untuk menguatkan dan memupuk Iman kita kepada Sang pencipta sangat mudah sebenarnya yakni selalu mengadakan dialog terus menerus.

“Kita memang di ciptakan berbeda agar kita saling menghargai dan menghormati dalam perbedaan kita, dan NTT merupakan daerah yang sangat toleransi dengan perbedaan Agama dan itu terbukti kita hidup dengan penuh kedamaian karena perbedaan itu,” tegasnya.

Kemudian Gubernur menyatakan, “Kami hadir saat ini merupakan Komitmen seorang pemimpin

Sebagai wujud kami mengayomi dan merangkul semuanya”.

Sementara tokoh agama Budha Indonesia, Budy setiawan mengatakan pihaknya sangat mengapresiasi pemerintah Kota dan Provinsi NTT yang sudah mendukung serta berkenan hadir dalam pembangunan Wihara Hubaratama.

“Ini merupakan kebahagiaan tersendiri bagi kami umat Budha karena di dukung secara langsung oleh pemerintah di sini,” kata Budy.

Pihaknya menghimbau agar umat Budha benar-benar hidup berdampingan secara rukun, damai sehingga NTT tetap menjadi daerah yang sangat toleransi.

“Umat Budha Harus menyebarkan cinta kasih dan harus berkomunikasi dengan umat agama lainnya sehingga mengalami hidup rukun dan damai dengan hidup berdampingan dengan umat agama lainnya itulah arti dari toleransi sesungguhnya,” tegasnya.

Pembangunan Wihara ini di targetkan memakan waktu 2 tahun. Jumlah umat Budha di NTT mencapai 606 jiwa atau sekitar 0.03 persen dari total 5.2 juta jiwa di NTT.

Hadir pada peletakan batu pembangunan Wihara Budha,  Kapolda NTT, Danlanud,  Ketua Pengadilan Tinggi, Tokoh Agama Budha Indonesia dan Komisi V DPRD Provinsi NTT (Ambu).

Komentar ANDA?