Gubernur Tolak Kehadiran FPI di NTT

0
1132
Foto: Gubernur NTT, Frans Lebu Raya saat meberikan keterangan pers

NTTsatu.com – KUPANG –  Gubernur NTT, Frans Lebu Raya  menyatakan, sudah beberapa kali menggelar rapat dengan Forum Komunikasi P:impinan Daerah (Forkompimda) provinsi Nusa Tenggara Timur  (NTT) untuk menolak kehadiran Front Pembela Islam (FPI) di seluruh NTT.

“Kami akan rapat lagi dengn tujuan yang sama. Yang pasti kita sudah tegaskan untuk menolak kehadiran FPI di daerah ini, pasalnya daerah ini sudah sangat aman, kehidupan masyarakat sangat  harmonis,” kata Gubernur Lebu Raya kepada wartawan di Rumah Jabatan Gubernur NTT usai apel HUT Hardikans, Selasa, 2 Mei 2017.

Lebu Raya menegaskan, masyarakat NTT selama ini hidup sangat harmonis dan sangat menghormati dan menghargai perbedaan, karena itu daerah ini harus bebas dari kelompok-kelompok radikal yang bisa saja merusak tatanan kehidupan masyarakat NTT.

Dari Kalimantan Barat dilaporkan, Ketua Tim Advokasi dan Konsultasi Hukum Majelis Adat Dayak Provinsi Kalimantan Barat, Yohanes Nenes, menegaskan, seluruh komponen masyarakat Suku Dayak sepenuhnya siap menghadang tokoh Front Pembela Islam (FPI), Muhammad Rizieq Shibab dan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen, apabila datang datang ke Kalimantan Barat.

Hal itu dikemukakan Yohanes Nenes, Jumat (28/4/2017) pekan lalu, menanggapi pernyataan Gubernur Kalimanantan Barat, Cornelis, saat pembukaan pesta adat selepas panen padi Suku Dayak Kanayatn di Kabupaten Landak, Naiki Dango, Kamis, 27 April 2017.

Dalam pidato tanpa teks dan sekarang rekamannya tersebar di media sosial, Cornelis, menegaskan, Rizieq dan Tengku Zulkarnaen dilarang masuk ke Kalimantan Barat, karena tukang menebar kebencian terhadap umat non Islam.

Foto: Demo Pemuda dan mahasiswa Islam di Kupang pekan lalu yang menolak kehadiran HTI

Sebelumnya, kelompok Pemuda dan Mahasiswa Islam di NTT menggelar unjuk rasa di Kupang pekan lalu untuk menolak kehadiran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) karena organisasi ini tidak sejalan dengan keutuhan NKRI. (bp)

Komentar ANDA?