Gunung Raung Meletus, Bandara Juanda Ditutup

0
312

NTTsatu.com – PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur menutup total semua rute penerbangan di puncak arus mudik lebaran Hari Raya Idul Fitri 2015, Kamis (16/7). Penutupan bandara secara tiba-tiba ini, karena Gunung Raung meletus dan berdampak pada sistem keselamatan penumpang pesawat.

Pihak PT Angkasa Pura I, menyediakan fasilitas bus Damri bagi para calon penumpang pesawat yang ingin mengubah moda transportasinya. Seluruh armada bus yang digerakkan dari Bandara Juanda akan diarahkan ke Terminal Bungurasih dan Stasiun Kereta Api Gubeng, Surabaya.

Sementara PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 8 Surabaya, sudah melakukan antisipasi dengan menambah 7 gerbong dalam rangkaian kereta apinya, termasuk penambahan rute.

Terlebih lagi, Gunung Raung yang berada di tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso dan Jember meletus, sehingga lonjakan penumpang cukup pesat akibat. Hal ini, dikarenakan calon penumpang pesawat dari Bandara Juanda, batal mudik via pesawat.

Kepala Humas PT KAI Daop 8 Surabaya, Sumarsono mengatakan, penambahan tujuh gerbong kereta ini, sebagai langkah antisipasi lonjakan penumpang akibat ditutupnya Bandara Juanda, sebagai imbas letusan Gunung Raung.

“Seperti Kereta Api Sembrani misalnya, biasanya beroprasi dari Jakarta dan berhenti di Stasiun Pasar Turi Surabaya. Tapi kini dilanjut sampai ke Stasiun Jember. Untuk penambahan jalur dari tujuh kereta ini, merupakan antisipasi dari pesawat terbang yang tidak berangkat,” terang Sumarsono,

Dari Jember, lanjut dia, kereta akan membawa penumpang menuju Banyuwangi dan menyediakan bus untuk membantu penumpang menyeberang ke Denpasar, Bali. “Penambahan kereta ini, sudah kita lakukan sejak tanggal 13 (Juli) kemarin hingga 17 Juli atau tepat Hari Raya Idul Fitri 2015.”

Namun, masih kata Sumarsono, jika nantinya lonjakan penumpang terus berlanjut, maka masa penambahan akan ditambah beberapa hari lagi. “Dengan penambahan ini, artinya, setiap hari Kereta Sembrani ada penambahan penumpang sekitar 350 tempat duduk,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, General Manajer PT Angkasa Pura I, Gyanus Suprayogi dalam gelar persnya mengatakan, akibat letusan Gunung Raung, pihaknya terpaksa menutup semua rute penerbangan, baik pesawat kedatangan maupun keberangkatan sejak pukul 13.20 hingga 19.20 WIB.

Akibat penutupan ini, 222 pesawat batal terbang. Rinciannya, 110 pesawat untuk rute keberangkatan dan 112 pesawat untuk rute kedatangan.

Untuk jumlah calon penumpang yang batal terbang, ada 27.874 orang, dengan rincian 18.108 penumpang di terminal kedatangan dan 9.766 penumpang untuk rute keberangkatan.

Sementara untuk antisipasi, pihak Angkasa Pura I siap memfasilitasi para calon penumpang untuk pindah moda transportasinya dari pesawat ke bus atau kereta api.

“Kita menyediakan fasilitas kepada para penumpang. Kita akan mendirikan posko crisis center. Bagi calon penumpang yang ingin mengubah moda transportasinya, kita juga menggerakkan armada Bus Damri, yang siap mengantar ke Terminal Bungurasih dan Stasiun Gubeng. Semua bus akan mengantar mulai dari bandara,” terang Gyanus. (sumber: merdeka.com)

Komentar ANDA?