Guru dan Siswa SMARD Lembata Dapat Dana dari Yayasan MDRT – USA

0
727

NTTSATU.COM — LEMBATA — Orang-orang di Million Dollar Round Table (MDRT) yang berpusat di AS tentu tidak tahu tentang Lembata apalagi SMARD. Sekolah swasta Keberbakatan Olahraga satu-satunya di Indonesia masih terlalu jauh agar organisasi di negara ‘Paman Sam’ bisa mengulurkan tangan. Tetapi melalui orang-orang baik, dana sebesar US $ 5,000,00 (lima ribu dollar AS) itu akhirnya diterima oleh Yayasan Koker Niko Beeker, penyelenggara SMARD di Lembata dan diterima secara simbolis pada Jumat, 18 Februari 2022.

Tentang donasi yang diterima, Miliana Marten, salah satu representatif dari MDRT Indonesia berkisah bahwa MDRT merupakan asosiasi para profesional perencanaan keuangan dari perusahaan asuransi seluruh dunia. Di Indonesia saja terdapat lebih dari 50 perusahaan asuransi. MDRT sendiri memiliki anggota-anggota yang berasal dari lebih dari 400 perusahaan asuransi di seluruh dunia.

Selanjutnya didirikan Yayasan MDRT pada tahun 1959 sebagai satu bentuk kepedulian bahwa para anggota MDRT untuk membantu masyarkat yang membutuhkan. Tahun 2021 misalnya sehubungan dengan pandemi telah diadakan ‘Fund Raising’ dan diperoleh dana sebesar US $ 1,6 juta dan seterusnya dialokasikan ke 300 lembaga di seluruh dunia termasuk salah satunya Yayasan Koker Niko Beeker.

Bukan hanya di tengah pandemi. Menurut Miliana, yang juga merupakan Founder and CEO MD Academy, mengatakan bahwa sejak yang didirikan tahun 1959, Yayasan MDRT telah berhasil mengumpulkan dana sekitar US $ 38 juta atau setara Rp 546 miliar dan telah disalurkan ke 72 negara di dunia dan 50 negara bagian di AS. Untuk mengetahui hal ini lebih detail bisa dilihat pada: mdrtfoundation.org.

Untuk Guru dan Siswa

Dana yang diperoleh sebesar sekitar Rp 70 juta, menurut Paulus Doni Ruing, Pembina Yayasan Koker Niko Beeker akan digunakan untuk membantu penyelenggaraan pendidikan di SMARD.

Sesuai usulan, maka dana tersebut akan digunakan untuk 3 pos masing-masing untuk membantu para siswa yang memiliki kesulitan dalam membayar uang sekolah tetapi juga untuk mendirikan fasilitas olahraga (lapangan multifungsi) yang sangat dibutuhkan para siswa saat ini. Lapangan tanah yang ada pada masa hujan sangat becek karena itu dana yang ada akan dialokasikan untuk menciptakan rasa aman bagi siswa saat berolahraga dengan membuat lapangan permanen.

Selain itu, Pauus yang juga pernah menjadi sekretasi team persiapan otonomi Lembata tahun 1999 mengatakan dana yang ada juga akan dialokasikan untuk membantu gaji para guru SMARD. Yayasan menyadari bahwa dengan honor yang masih di bawah standar, para guru SMARD sudah bekerja sungguh-sungguh. Karena itu meskipun tidak bisa mengapresiasi semua kerja tetapi minimal memberikan apresiasi.

Yayasan juga memiliki rencana untuk mendirikan asrama bagi siswa SMARD yang mengalami kesulitan menemukan tempat untuk kos. “Rumah sederhana yang bakal didirikan akan ditempati secara cuma-cuma tetapi dengan pengawasan langsung dari orang tua siswa”, demikian Polce, yang saat ini menjadi GM PT Kiat Ananda Group.

Saat penerimaan Giant Cheque itu, Polce yang lebih dikenal dengan “PDR” mengungkapkan apa yang sedang terjadi adalah sesuatu yang ‘blessing’. “Kalau melihat keadaan para pengurus maka tidak bisa terbayang bahwa bisa memulai sebuah karya yang besar untuk Lembata. Apalagi kehidupan para pengurusnya sebenarnya masih berjuang untuk diri, tetapi kami semua merasa diri berhubung pada Lembata dan merasa diri sebagai aset Lembata sehingga harus berbuat sesuatu untuk Lembata untuk mengangkat harkat dan martabat orang Lembata”, demikian tuturnya.

Lebih lanjut Polce mengatakan bahwa donasi yang diterima tidak bisa dilepaskan dari 2 hal yang sangat penting dewasa ini yaitu ‘membangun jaringan dan trust’. Bagi Paulus, dengan menerima dana langsung dari Yayasan MDRT yang berpusatkan di Amerika Serikat terbukti bahwa adanya ‘trust’ terhadap Yayasan Koker. Hal itu membuat Yayasan lebih yakin bahwa apa yang dilaksanakan itu benar.

Dr Damianus Dai Koban, M.Pd, Wakil Yayasan Koker mengatakan sebagai lembaga resmi dan konsisten, Koker terus berusaha. Apapun yang dilaksanakan dengan tulus, demikian doctor lulusan UNJ 2020 mengatakan bahwa apa yang sedang diterima oleh Yayasan Koker adalah karya Tuhan. Dengan demikian orang baik yang telah terlibat sungguh merupakan pengakuan bahwa apa yang dilakukan oleh Yayasan juga telah mendapatkan pengakuan tidak saja dalam tetapi luar negeri. Hal itu tidak lain karena Yayasan terus berpijak pada 5 nilai dari Koker yaitu: Kejujuran, Komitmen, Kepedulian, Kontribusi, dan Kolaborasi.

Jaringan Kasih

Kristina Tere Pukay, bendahara Yayasan Koker dalam pengantarnya mengungkapkan bahwa dari segi kehidupan, tidak sedikit pengurus Koker yang masih berjuang dengan diri sendiri. Semua kerja selama ini dilaksanakan dalam diam dan dengan kesunguhan. Tetapi Kris yakin bahwa dengan saling mengenal maka akan saling terjalin kasih seperti kata orang ‘Tak kenal maka tak sayang’. Menurut Wanita asal Lamaheku Lembata ini, dengan mengenal dari dekat Yayasan Koker, maka Ibu Miliana Marten yang sudah turut menjadi perpanjangan tangan Tuhan, bisa memungkinakn pertemuan itu berujung manis.

Pada bagiannya, Ibu Miliana Marten yang selain agen asuransi PT Prudential Life Assurance dan pernah menjadi dosen, mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan semua asuransi adalah upaya untuk turut membantu masyarakat terutama yang menderita. Lebih lagi di tengah pandemic ini, menurut Miliana, asuransi berusaha berkontribusi untuk menopang kehidupan keluarga. Sementara melalui Yayasan MDRT, semua anggota MDRT yang bergabung dalam Yayasan ini berpikir untuk tidak saja mengutamakan pekerjaannya, tetapi juga membantu masyarakat yang menderita.

Tentang hal ini Ibu Miliana menceritakan bahwa saat mengetahui bahwa Yayasan MDRT mau membantu Yayasan yang membutuhkan, maka ia menghubungi Ibu Ricka Njo, seorang aktivis di Gereja. Ibu Ricka kemudian menceritakan ke Pastor John Laba SDB. Pastor John sebagai penasihat Yayasan Koker kemudian menginformasikan kepada Ketua Yayasan Koker Robert Bala dan Sekjen Nikolaus Hukulima untuk ditindaklanjuti. Dengan persiapan dan ketelitian dalam menyusun proposal, akhirnya Yayasan Koker menjadi penerima dana dari Yayasan MDRT sebesar US $ 5,000,00 (lima ribu dollar AS).

Bila melihat semua itu maka apa yang terjadi sungguh menjadi sebuah jalinan kasih, demikian Wilem Lodjor, pendiri Yayasan Koker. Dengan kesungguhan maka jalinan dan jaringan kasih yang ada diharapkan terus berlanjut ke depannya. (Team Humas Koker)

Komentar ANDA?