KUPANG. NTTsatu.com – Katzie Y. Kadja sala satu guru honorer pada Sekolah Dasar Inpres (SDI) Naimata, Kelurahan Naimata, Kecamatan Maulafa Kota Kupang, Rabu (21/10/2015) sekitar pukul 10.00 wita menganiaya Sandi, sala satu siswa di sekolah itu hingga pingsan. Akibat dari penganiayaan yang dilakukan Kadja, kini Sandi harus dirawat di RSB Kupang.
Sandi yang ditemui di RSB Kupang, Kamis (22/10/2015) mengatakan kejadiannya, Rabu (21/10/2015) sekitar pukul 10.00 wita diruang kelas.
Dijelaskan Sandi, saat itu dirinya hendak keluar dari ruang kelas untuk membuang air kecil, Kadja yang berstatus guru honor itu langsung menamparnya sebanyak tiga kali.
“Saya dipukul 3 kali dibagian kepala hingga sandar ditembok dan langsung pingsan,” kata Sandi.
Karena pingsan, lanjut Sandi, dirinya tidak tahu lagi apa yang terjadi. Namum, ketika dirinya usai dipukuli, Kadja langsung meninggalkan dirinya.
Krispina Nule orang tua Sandi yang juga ditemui di RSB Kupang menjelaskan dirinya mengetahui jika anaknya dipukul hingga pingsan dari sala sala satu keluarganya.
Mendengar hal itu, katanya, dirinya langsung mendatangi sekolah. Namun, setibanya disekolah anaknya sudah dibawah ke RS Angkatan Udara Penfui.
Karena anaknya sudah di RS AU Penfui, tambahnya, dirinya langsung bergegas menuju RS AU Penfui. Setibanya di RS AU Penfui, katanya, dokter merekomendasikan agar anaknya untuk dirawat lagi. Karena itu dia langsung membawa anaknya menuju RSB Kupang untuk dirawat.
Kepala sekolah SWDI Naimata, A. Fora yang dihubungi pertelepon membantah jika guru itu menampar Sandi sebanyak 3 kali. Sesuai pengakuan guru itu, Sandi hanya dipukul hanya sekali saja.
“Saya tanya gurunya cuman pukul 1 kali bukan 3 kali. Saat itu juga Sandi sedang demam juga,”kata Fora.
Terkait dengan kejadian itu, tambah Fora, pihaknya telah meminta keluarga Sandi untuk menyelsaikan secar kekeluargaan. Bahkan dirinya meminta agar guru tersebut untuk menanggung seluruh biaya pengobatan Sandi selama di RSB Kupang.(dem/bp)
=====
Foto: Ilustrasi – Guru aniaya siswa