Hari Menanam Pohon di Pusatkan di Taman Doa Oebelo

0
346
Foto wagub membagikan anakan kepada para pelajar dan masyarakat untuk ditanam

KUPANG. NTTsatu.com –  Peringatan Hari Menanam Pohon tingkat Provinsi NTT dipusatkan di Taman Doa Yesus Maria, Oebelo Kabupaten Kupang. Pemerintah dan masyarakat memperingatinya dengan menenam ratusan pohon.

“Sudah saatnya, semangat menanam pohon ada dalam diri kita semua. Menanam pohon merupakan upaya menyelamatkan bumi kita. Menjaga keanekaragaman hayati, menghemat dan menumbuhkan mata air-mata air  baru dan sudah pasti, memberikan oksigen bagi kehidupan,” kata Wakil Gubernur NTT, Benny Litelnoni pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN) pagi tadi, Jumat (2/12) bertempat di Taman Doa Oebelo, Kabupaten kupang.

Dalam acara bertema “Pohon dan Hutan rakyat untuk Kehidupan, Kesejahtreaan dan Sumber Devisa Negara” itu, Benny mengoreksi semakin buruknya ulah manusia kepada alam.

“Buruknya kondisi lingkungan, rusaknya DAS, merosotnya kualitas bentang alam, kritisnya lingkungan, merupakan akumulasi dari proses interaksi manusia dengan alam. Dalam durasi waktu yang panjang, selama eksploitasi alam dilakukan manusia. Saat ini, kondisi alam bisa dikatakan sudah memasuki fase kritis, menjadi lonceng peringatan, untuk segera ditangani,” kata wagub.

Benny mengatakan, secara nasional, Pemerintah tidak mungkin berbuat sendiri dengan dukungan dana yang terbatas. Harus juga ada dukungan Pemerintah Daerah dan masyarakat luas. Kepada seluruh pelaku dunia usaha, mari juga menanam pohon bersama,” ajak Benny.

Benny kembali mengajak seluruh masyarakat NTT, untuk membiasakan menanam pohon dan menjaga kondisi alam, agar bumi ini tetap lestari.

Sementara itu, ketua panita, Rudi Lismono  S.Hut dalam laporannya menyebutkan bahwa, perubahan lingkungan global yang merambah sampai ke daerah, menjadi pencetus Gerakan HMPI dan BMN di Tahun 2008 lalu.

“Hutan mempunyai peran dan fungsi penting, bagi keberlangsungan kehidupan, sebagai pengendali daur air, penyerap dan penyimpan karbon, penyedia suberdaya air, sekaligus memilik fungsi ekonomi, ekologi, klimotologi, dan fungsi social,” papar Rudi.

Provinsi NTT dengan luas wilayah daratan 47.349,90 km2, terbagi dalam 1 wilyah administrasi kota dan 21 kabupaten. Terdapat 306 kecamatan dengan 3.270 desa/kelurahan. Sebesar 70,58 % luas wilayah berada dalam kawasan hutan.

“Luas hutan NTT, setelah dilakukan review perubahan peruntukan dan fungsinya adalah seluas 1.742.399 Ha dengan luas di daratan 1.485.917 Ha dan perairan 256.482 Ha.” tambahnya.

Untuk luas lahan  kritis di NTT disebutkan sebesar 2.667.705 Ha. Tersebar di dalam kawasan hutan seluas 758.811 Ha dan di lahan hak/APL seluas 1.908.894 Ha.

Untuk diketahui, total pohon yang telah ditanam sejak tahun 2008 sampai 2015 adalah sebanyak 92.804.687 pohon, termasuk hasil tanaman cendana melalui Gerakan Cendana Keluarga dan Hutan Tanaman Cendana sebanyak 555.060 pohon.

Untuk mendukung gerakan massal penanaman dan pemeliharaan pohon tahun ini, telah disiapkan aneka bibit tanaman secara gratis.

Pada puncak acara hari ini, dilakukan penanaman sebanyak 80 anakan dengan target dari 1.000 anakan dari beberapa jenis tanaman yang memiliki kriteria pohon rindang/selalu hijau, pohon buah, dan pohon yang memiliki  unsur estetika.

Sisa anakan tanaman sebanyak 920 anakan akan dilanjutkan penanamannya oleh adik-adik Pramuka, pada acara Kemah Bhakti Pekan Penghijauan Pelajar yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 20 Desember 2016. (humas setda ntt)

Komentar ANDA?