BORONG. NTTsatu.com – Hujan dan angin kencang melanda Manggarai Timur (Matim) dua pekan terakhir petani keluhkan akan mengalami gagal panen di tahun 2017 baik itu untuk lahan pertanian maupun perkebunan Warga
Pantauan NTTsatu.com Senin (13/2) di sepanjang nasional Ruteng –Borong di Desa Golo Loni di Kecamatan Rana Mese begitu banyak pohon pisang yang tumbang demikian pula ranting tanaman perkebunan seperti cengkeh, kakao dan kemiri. patah sehingga dipastikan tidak mengahasilkan buah di tahun 2017 ini.
Selain itu ada beberapa hamparan sawah sudah dilakukan penanaman bibit pada bulan Januari di desa Sita Kecamatan Satar Mese dipastikan akan gagal panen setelah hujan dan angin kencang landa Matim.
Hal yang sama juga terjadi di kecamatan Poco Ranaka dan Poco Ranaka Timur yang dikenal dengan penghasil kopi dan cengkeh di Matim mengalami hal yang sama akibat hujan dan angin kencang selama dua pekan.
“Tahun ini pasti begitu banyak pohon kopi yang tidak berbuah,” jelas Taris Narsi, warga Hesso Desa Hesso Kecamtan Poco Ranaka Timur.
Dia mengatakan akibat hujan dan angin kencang begitu banyak pohon kopi da Cengkeh milik warga rantingya-rantingya patah dan bahkan ada pula tanaman kopi warga yang tumbang.
Sementara Anton Dergong Kepala Badan Penanggulangan Bencan Alam Daerah (BPBD) kabupaten Manggarai Timur mengatakan, laporan terkait pertanian dan perkebunan petani Matim paskah hujan dan angin kencang tidak melanda seluruh kecamatan di Manggarai Timur.
“Beberapa irigasi persawawahan di Matim juga ambruk,” jelasnya.
Ditambahkanya laporan terkait bencana alam hujan dan angin kencang di Matim sudah disampaikan kepada BPBD provinsi dan pusat. (mus)