Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr
Hari Minggu, 16 Oktober 2022. Bacaan. Keluaran 17: 8-13 & 2 Tim 3:4 – 4:2 dan Injil Lk 18: 1-8.
Ada jenis-jenis doa: syukur, pujian, tobat, keluh kesah dan mungkin yang paling banyak adalah Doa Permohonan. Kita minta kepada Allah apapun yang kita butuhkan. Doa permohonan paling gampang diucapkan. Biarpun kadang kita doa syukur toh masih terselip permohonan dan harapan kepada Tuhan. Apakah Tuhan terganggu dengan permintaan kita yang terus menerus? Tidak. Malah lewat Anak-Nya DIA mengajarkan kita agar berani meminta. IA tegaskan bahwa orang yang minta maka pasti akan mendapatkan.
Nyatanya seringkali kita kecewa karena apa yang diminta itu tak segera kita peroleh. Kita lalu menyerah dan mogok berdoa padahal Tuhan dapat mengabulkan secara lain. Jika yang diminta hanyalah keinginan belaka maka Tuhan Mahamurah akan memberikan dalam bentuk lain sesuai kebutuhan. Kata Injil dua minggu lalu, Bapa yang baik hati takan memberikan anaknya ular jikalau yang diminta Ikan. Artinya Tuhan menghendaki kita minta dengan tekun dan penuh iman.
Perumpamaan tentang Hakim yang lalim adalah perbandingan konkrit relasi kita dengan Tuhan. Bukan karena Allah lalim dan tak mengindahkan permohonan kita. Intinya bahwa kita harus tetap bertekun dalam doa tanpa jemu-jemunya. Jika pintu terus diketuk maka pasti didengar segera akan dibukakan. Minta terus menerus maka pasti akan mendapatkan. Masalahnya kita tidak tekun dan cepat menyerah. Sama halnya dengan para PNS (pencari nafkah serabutan) boleh kerja di mana-mana tapi jika tak tekun maka terputar terus sampe tua. Semua bidang pekerjaan sulit karena orang tak percaya. Begitupun dalam berdoa bukan perkara yang gampang sehingga cepat beralih pada kesibukan lain.
Guna membantu kita mempertahankan ketekunan dalam berdoa maka ditetapkan waktu tertentu, jumlah dan jenis doa. Biasa dikenal dengan Novena. Apakah memang Tuhan terikat pada angka atau bilangan tertentu? Pasti tidak. Tak ada bilangan yang Sakti atau Hoki, baik atau tidak untuk Tuhan. Namun kita sebagai makluk yang terbatas butuh pedoman atau panduan yang jelas. Dengan ketentuan waktu, angka dan jenis doa maka kita dibantu sehingga tak cepat menyerah kalah. Malah kita berdoa dengan tekun dan tak cepat bosan atau jemu-jemunya.
Menarik kisah Musa dan Yosua dalam kitab Keluaran ketika berperang melawan orang Amalek di Rafidim. Jika Musa angkat tangan maka orang Israel semakin kuat. Sebaliknya di saat ia turunkan tangan maka orang Amalek lebih kuat sampai-sampai tangannya harus ditopang oleh Harun dan Hur. Ada tiga hal penting buat kita dalam kisah ini.
*Pertama*, seperti Yosua kita sendiri harus Berusaha dengan sekuat tenaga di medan perutusan kita masing-masing. Kenyataan bahwa seringkali di saat berdoa, kita ragu-ragu dan tidak percaya bahkan cepat putus asa. *Kedua,* seperti Musa kitapun harus berdoa dengan tekun untuk menimbah kekuatan dari Tuhan. Jangan berdoa asal-asalan saja apalagi kalau tak punya niat yang tulus. Padahal kita dapat berhasil karena berkat Tuhan mengiringi kita dari belakang. *Ketga*, sebagaimana Musa yang lelah dan terpaksa tangannya ditopang Harun dan Hur begitupun kita. Kita butuh dukungan orang lain, butuh saudara-saudari agar tetap berkenjang dalam doa dan setia dalam pengabdian.
Tuhan itu Mahamurah lagi Penyayang. DIA mengabulkan doa atas cara yang terbaik menurut kehendak-Nya bukan kehendak kita, bilamana kita mengetuk pintu belas kasih-Nya. Dari sebab itu doa permohonan terbaik perlu selalu diakhiri dengan semangat kepasrahan sama seperti seorang anak terhadap bapanya. Yesus sudah menunjukan hal yang sama lebih dahulu dalam sakratul maut di taman zaitun: ya Bapa-Ku, bukan kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi. Seberapa dalam pemahaman dan pengalaman pribadi dalam relasi dengan Tuhan??
Salam *Seroja*, sehat rohani jasmani di Hari Minggu buat semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Jika ADA, Bersyukurlah. Jika TAK ADA, BerDOALAH. Jikalau BELUM ada, BerUSAHALAH. Jikalau masih KURANG Ber- SABARLAH. Jika LEBIH maka BerBAGILAH. Jika CUKUP, berSUKACITALAH. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga anda dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin🙏🙏🙏🌹✝️🌹🎁🛍️🍇🍇🌽🎉🔥🔥🤝🤝🇮🇩🇮🇩
Pastor Paroki Katedral Kupang