Hindari Konflik, Pemimpin Agama Diminta Bangun Komunikasi Dengan Umat

0
312
OLYMPUS DIGITAL CAMERA

NTTsatu.com – Rohaniawan Katolik, Romo Franz Magnis Suseno SJ, melihat konflik antaragama yang kerap terjadi di Indonesia lebih dari sekadar gangguan terhadap kerukunan. Menurutnya, mobilitas masyarakat Indonesia yang cukup tinggi menjadi salah satu faktor terjadinya konflik.

“Ini bukanlah masalah agama. Komunitas asli bercampur dengan komunitas pendatang yang memiliki latar belakang budaya berbeda, sehingga memicu ketegangan,” ujar Romo Magnis dalam acara Seminar Peran Pemimpin Agama Dalam Merawat Perdamaian di Indonesia di Jakarta, Kamis (3/12).

Untuk meredam ketegangan, Romo Magnis mengatakan perlu adanya komunikasi antar umat beragama melalui para pemimpin agama. Para tokoh agama serta pemerintah diharapkan dapat memelopori sikap saling menghormati di dalam masyarakat yang multi agama.

Menurut Romo Magnis, sikap menghormati perlu ditegaskan untuk melawan kecenderungan terhadap perbuatan intoleransi. Para pemimpin juga wajib menjamin bahwa semua warga baik penduduk asli maupun pendatang bebas beribadat menurut keyakinan mereka masing-masing.

Romo Magnis menegaskan sejatinya perbedaan bukan terletak pada agama namun terletak pada mereka yang menentang segala kekerasan atas nama agama dengan mereka yang membenarkan kekerasan atas nama agama. Untuk itu, tokoh-tokoh agama dapat bersama-sama mempromosikan sikap tegas menolak kekerasan atas nama agama.

“Kekerasan atas nama agama harus langsung ditindak, seperlunya dengan keras,” tegasnya, seperti dilansir republika.co.id.

Sementara di level antar umat, menurut Romo Magnis, mereka harus saling berkenalan dan bersilaturahmi. Masyarakat pendatang hendaknya perlu juga mengembangkan sikap peka terhadap perasaan mayoritas. Sebaliknya, masyarakat mayoritas diharapkan memiliki sikap mengayomi terhadap pendatang. (**/bp)

 

Komentar ANDA?