NTTsatu.com – ENDE – Dalam Rangka memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia, puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Ende mengelar aksi demo damai. Mereka meminta aparat penegak hukum tidak mengendapkan kasus-kasus korupsi termasuk dugaan gratifikasi yanng melibatkan delapan orang anggota DPRD Ende.
Dalam aksi yang digelar di Ende, Sabtu, 09 Desember 2017, mereka menuntut aparat penegak hukum di Kabupaten Ende untuk tidak mengendapkan sejumlah kasus dugaan tindak pidana korupsi yang sementara ditangani.
Mereka mengungkapkan banyak kasus dugaan tindak pidana korupsi yang sedang ditangani pihak Kejaksaan Negeri Ende maupun Pihak Polres Ende namun belum cukup menampakkan hasilnya yang cepat dan tuntas.
Koordinator demo HMI Cabang Ende, Muhamad Zulkifli kepada Wartawan juga menyampaikan bahwa, pihaknya meminta semua kasus korupsi dituntaskan tanpa pandang bulu serta rasa iba sebab rakyat sudah sangat sengsara dengan perbuatan para koruptor itu.
Lebih lanjut kata Zulkifli, aparat penegak hukum di wilayah Kabupaten Ende sudah memunculkan krisis kepercayaan masyarakat Ende terhadap kinerja lembaga penegak hukum tersebut.
Selain melakukan Orasi, mereka juga menyampaikan tiga tuntutan dalam kasi tersebut yakni:
- HMI Cabang Kabupaten Ende mendesak Kapolres Ende, agar segera menuntaskan kasus dugaan tindak pidana korupsi salah satunya dugaan gratifiksi yang diduga Kuat melibatkan 8 orang anggota DPRD Kabupaten Ende.
- HMI Cabang Kabupaten Ende menuntut agar aparat penegak hukum dalam wilayah Kabupaten Ende menuntaskan berbagai dugaan kasus tindak pidana korupsi secara efektif serta profesional.
- HMI Cabang Ende Meminta agar Pihak Kejari Ende segera menyikapi dugaan kasus tindak pidana korupsi, proyek pekerjaan Jalan El Tari Tahun Anggaran 2016 yang bersumber dari dana APBD, senilai Rp 22.3 Miliar sebab diduga kuat pekerjaan tersebut tidak sesuai bestek dan terjadi Mark Up
Dalam Orasi yang di sampaikan para pendemo juga Menuntut agar secepat mugkin kasus kasus tersebut diproses. Jika tidak maka mereka akan kembali melakukan aksi demo dengan jumlah massa yang lebih banyak.
Pantauan wartawan Aksi Demo serta Orasi Para Mahasiswa Tersebut berlangsung kurang lebih 2 jam, setelah mengelar aksi tersebut mereka kemudian membubarkan diri secara baik baik.
Sementara itu di saat yang sama Perhatian wartawan tiba-tiba tertuju pada seorang anak kecil yang berjalan sendiri dari ujung jalan sambil memegang Plakat yang bertuliskan Selamat Hari Anti Korupsi dan Stop Korupsi. Anak yang berusia 7 tahun bernama Syeina Rinda itu berjalan tanpa bicara dan hanya melambaikan plakat yang di pegang kepada setiap orang yang melintasi jalan Raya El Tari. (endang/bp)