Berdasarkan informasi peringatan dini cuaca yang dikeluarkan BMKG, sejumlah wilayah berpotensi diguyur hujan lebat pada Selasa 22 Februari 2022.
BMKG menginformasikan, ada 26 wilayah yang berpotensi hujan yang dapat disertai angin kencang dan kilat/petir.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis peringatan dini cuaca ekstrem di sejumlah wilayah, Selasa (22/2/2022).
BMKG juga memberikan peta sebaran gambaran potensi gelombang tinggi untuk beberapa perairan di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com dari BMKG, berikut rincian peringatan dini cuaca ekstrem di Indonesia:
BMKG menyebutkan, sirkulasi siklonik terpantau di Samudra Hindia barat daya Banten, yang membentuk daerah pertemuan dan perlambatan kecepatan angin (konvergensi) yang memanjang dari Samudra Hindia barat Bengkulu-barat daya Banten.
Sirkulasi siklonik lainnya terpantau di utara Papua Barat dan di Laut Arafuru sebelah selatan kep. Tanimbar. Daerah konvergensi juga terpantau memanjang di Jawa Timur, dari Kalimantan Utara hingga Sulawesi bagian utara, di Sulawesi bagian tengah, di Laut Banda, di Papua Barat dan Papua.
Serta daerah pertemuan angin (konfluensi) terdapat di NTB, NTT, Laut Flores, Laut Banda, Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram, Maluku Utara, Maluku, dan Sulawesi bagian selatan.
Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah konvergensi dan konfluensi tersebut.
Wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai kilat/petir dan angin kencang:
Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
Wilayah yang berpotensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang:
Aceh, DKI Jakarta
Potensi Tinggi Gelombang
Area Perairan dengan Gelombang Sedang (1.25 – 2.50 m)
Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep. Mentawai, Perairan timur P. Enggano – Bengkulu, Perairan barat Lampung, Samudera Hindia barat P. Sumatera, Selat Sunda, Perairan selatan Banten hingga P. Sumba, Selat Bali – Lombok – Alas bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu bagian selatan, Samudera Hindia selatan P. Jawa hingga P. Sumba, Perairan Kep. Anambas-Natuna, Laut Jawa bagian tengah hingga timur, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Kep. Selayar, Teluk Bone bagian selatan, Perairan Baubau – Wakatobi, Laut Flores, Laut Sulawesi, Perairan utara Sulawesi Utara, Perairan Kep. Banggai, Perairan Fak-fak – Kaimana, Perairan Amamapare-Agats, Perairan Kep. Sermata-Leti, Laut Arafuru, Teluk Cenderawasih.
Area Perairan dengan Gelombang Tinggi (2.50 – 4.0 m)
Perairan utara Kep. Natuna, Perairan selatan Sulawesi Utara, Perairan Bitung – Kep. Sitaro, Perairan Kep. Sangihe-Talaud, Laut Maluku, Perairan Kep. Sula, Laut Seram, Perairan P. Buru, Perairan P. Ambon – P. Seram, Perairan Kep. Kai-Aru, Perairan Kep. Babar-Tanimbar, Perairan Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
Area Perairan dengan Gelombang Sangat Tinggi (4.0 – 6.0 m)
Laut Natuna Utara, Laut Halmahera, Laut Banda, Samudera Pasifik utara Halmahera hingga Papua.(TribunWow.com/bp)