NTTsatu.com -MAUMERE– Kantor Imigrasi Kelas II Maumere bersama tim gabungan melakukan monitoring orang asing di wilayah Kabupaten Sikka, Senin (14/5). Kali ini Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) bergerak di tiga lokasi yakni Coconout Garden, Budi Sun, dan PLTMG Wairita. Semuanya terletak di wilayah di Kecamatan Waigete.
Tim PORA langsung dipimpin Kepala Kantor Imigrasi Maumere Vencentius P Hendratmoko. Ikut dalam tim gabungan yakni Jaksa Tilang Kejari Maumere Nuh Putuh Deni Witara, Camat Waigete Mayella da Cunha, Sekretaris Dinas Nakertrans David Darong, dan Danramil Talibura Soedarmadji.
Hendratmoko menerangkan bahwa monitoring orang asing merupakan kegiatan rutin yang dilakukan sesuai perintah undang-undang. Monitoring ini dimaksudkan untuk melakukan pengawasan terhadap keberadaan dan kegiatan orang asing di Kabupaten Sikka.
Di Coconout Garden, Tim PORA bertemu dengan Yatman, selaku pengelola. Dari Yatman diperoleh informasi bahwa sepanjang bulan Mei 2018 terdapat 11 orang asing dari berbagai negara yang menginap di homestay tersebut. Rata-rata sebagian besar mereka adalah wisatawan. Persis pada saat hari monitoring, tidak ada wisatawan yang sedang menginap.
Sementara itu di Budi Sun terdapat lima orang asing yang sedang menginap. Mereka pun rata-rata adalah wisatawan. Ada seorang wisatawan asal Swiss yang sudah menjadi pelanggan Budi Sun, dia menginap sudah lebih dari satu minggu. Lalu ada dua orang asal Perancis, pasangan suami isteri yang baru masuk Minggu (13/5). Lalu ada lagi dua orang asal Polandia yang baru masuk hari ini dan rencananya besok akan menuju Kabupaten Ende.
Tim PORA sempat bertemu dengan dua wisatawan dari Polandia yang kebetulan sedang berada di tempat. Hendratmoko sempat berbincang-bincang dengan dua wisatawan ini. Beberapa petugas Tim PORA langsung memeriksa paspor dan dokumen lainnya.
Berbeda dengan dua homestay sebelumnya, di PLTMG Wairita terdapat 5 orang asing yang bekerja pada perusahaan listrik tenaga matahari dan gas. Mereka adalah tenaga kerja asing yang dikontrak selama 1 tahun, yakni Charlos Manuel Salinas Ruiz dari Nikaragua, Levi Redondo Lopez dari Spanyol, Cicero Guilherme Dos Reis dari Brasil, serta Frank Sydow dan Gunter Pommer dari Jerman.
Hendratmoko menambahkan kelima tenaga kerja asing tersebut memiliki kemampuan khusus yang dibutuhkan PT Wika selaku kontraktor pelaksana PLTMG Wairita. Secara khusus kelimanya tidka bermasalah karena memiliki izin tinggal yang direkomendasikan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
“Secara kemigrasian, mereka mendapat izin tinggal terbatas, dikeluarkan karena rekomenasi dari Kementerian Nakertrans. Jadi ada IMTA-nya, keberadaan mereka legal, sesuai dengan yang diizinkan, baik jenis pekerjaan maupun lokasi pekerjaan,” terang Hendratmoko.
Saat di PLTMG Wairita persis sedang jam istirahat, beberapa tenaga kerja asing tampak santai setelah makan siang. Tim PORA sempat berbincang-bincang dengan parfa tenaga kerja asing.
Sebelum monitoring di wilayah Kecamatan Waigete, sehari sebelumnya Hendratmoko telah mengirim juga satu tim yang melakukan pengawasan orang asing di wilayah Kecamatan Kelimutu Kabupaten Ende. Sejauh ini tidak ada masalah, karena orang asing yang yang berada di wilayah itu sebagian besar adalah wisatawan yang hendak melakukan touring ke Danau Kelimutu. (vic)
Foto: Kepala Kantor Imigrasi Maumere Vencentius Hendratmoko sedang berbincang-boncang dengan dua wisatawan asal Polandia di Budi Sun, Senin (14/5);