Saat ini, kata Dirut seluruh manajemen bekerja keras agar pada tahun 2024 nanti Bank NTT boleh menyandang status sebagai Bank Devisa.
Karena itu, berbagai inovasi layanan dilakukan, dengan melibatkan seluruh SDM yang dimiliki bank ini.
Ia membeberkan, sekilas menoleh ke belakang ada sederetan catatan sukses mewarnai perjalanan di tahun 2021, seperti diluncurkan Festival Desa Binaan Bank NTT.
“Tahun ini dikembangkan lagi menjadi Festival Desa Binaan dan Festival PAD dengan mengkombinasikan instrumen penilaian dari dua kementerian yakni Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Kementerian Pariwisata RI,” jelasnya.
Layanan ini perpaduan layanan konvensional dan digital yang diberi nama Smart Branch, yang mulai diterapkan pada dua kantor, masing-masing Kantor Cabang Khusus (KCK) dan Kantor Cabang Utama (KCU).
“Rupanya layanan ini mendapat perhatian dari sejumlah BPD di Indonesia, sehingga layanan Smart Branch Bank NTT dijadikan sebagai rujukan dalam studi banding mereka,” kata Dirut Bank NTT.
Alhasil, Bank NTT pun meraih sejumlah penghargaan dari berbagai lembaga atas kinerja keuangan yang mumpuni, serta sejajar dengan bank-bank besar tanah air. ***
=============
Foto: Dirut Bank NTT, Harry Alex Riwu Kaho (tengah) didampingi seluruh direksi saat memberi keterangan pers seusai RUPS di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, Kamis (17/3/2022). (Dok.Humas Bank NTT)