Inkud dan Undana Jalin Kerjasama Progam Lahan Kering Kepulauan

0
495

KUPANG. NTTsatu.com – Induk Koperasi Unit Desa (Inkud) dan Universitas Negeri Nusa Candana (Undana) Kupang menjalin kerjasama dalam program Lahan Kering Kepulauan. Kerjasama itu diwujudkan dalam penandatanganan nota kesepahaman di Aula Rektorat Undana Kupang, Jumat, 10 Juli 2015.

Penandatangan nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU itu dilakukan Ketua Inkud, Herman Yoseph Loli Wutun dan Rektor Undana Kupang, Frederik Benu. Kerjasama ini difokuskan pada sektor peternakan dan perikanan dan tidak tertutup kemungkinan untuk sektor lainnya.

Ketua Inkud, Herman Yoseph Loli Wutun pada kesempatan itu mengatakan, Inkud memilik pengalaman yang sangat luas dalam dunia peternakan. Karena itu, niatnya untuk menjalin kerjasama dengan Undana karena Undana memiliki tenaga-tenaga profesional yang akan mampu memberikan nilai yang besar bagi daerah dan masyarakat Nusa Tenggara Timur.

Mantan Dirut Pusat Koperasi Unit Desa (Puskud) NTT ini mengatakan, selama 12 tahun ini Puskud NTT telah mengembangkan sektor peternakan di daerah ini terutama di daratan pulau Timor. Puskud bersama para petani ternak telah melakukan upaya penggemukan sapi.

“Pengalaman ini akan semakin diperkaya jika pihak Undana juga ikut serta dalam program ini. Kaum profesional di Fakultas Peternakan Undana tentu akan mengimplementasikan ilmunya untuk sektor peternakan ini. Karena itu Inkud memilih Undana dan ini merupakan kerjasama perdana antara Inkud dengan perguruan tinggi di Indonesia,” paparnya.

Dikatakannnya, selama 12 tahun progam penggemukan sapi ini dilakukan setelah dievaluasi ternyata peternak belum bisa mandiri. Mereka tidak mandiri karena hingga saat ini masih menjadi kuli dari pemilik modal.

“NTT dikenal sebagai salah satu gudang ternak di Indonesia, namun kenyataannya sapi-sapi di daerah ini termasuk yang diantar pulaukan tidak lebih dari 300 kg. Sapi kita tidak bisa cepat naik berat badannya karena banyak faktor antara lain bibit yang kurang bagus, pakan ternak dan ketersediaan air yang tidak memadai,” katanya.

Kerjasama dengan Undana ini kata Herman, agar Undana bisa melakukan penelitan dan kajian-kajian ilmiah tentang masalah-masalah ini. Para pakar peternakan di Undana akan mengaplikasikan ilmunya untuk masyarakat melalui program kerjasama ini.

Herman mengakui, kerjasama ini mendapat dukungan dari investor luar negeri yakni dari Cina, Taiwan. Malaysia dan Singapura. Da mereka inilah yang mendanani program kerjasama dengan Undana ini .

Sementara, Rektor Undana, Frederik Benu mengatakan, Undana khususnya Fakultas Peternakan memiliki tenaga dosen yang sangat handal dengan kapasitas ilmu yang memadai, karena itu kerjasama dengan Inkud ini akan berjalan dengan baik.

Dia juga mengakui, mutu sapi daerah ini memang masih sangat menyedihkan, karena itu perlu penanganan yang serius. Karena itu kerjama dengan Inkud ini menjadi sebuah moment penting untuk para ilmuwan di Undana ini mengaplikasikan ilmunya untuk masyarakat di daerah ini. (iki)

Komentar ANDA?