NTTSATU.COM — ENDE – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ende menempati Peringkat Tertinggi Kedua Tingkat Kabupaten/Kota Se-Nusa Tenggara Timur di Tahun 2023.
Bupati Ende Drs H.Djafar Achmad MM mengucap syukur atas capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Ende Tahun 2023 Lebih Tinggi dari Provinsi Nusa Tenggara Timur. Adapun Posisi IPM Kabupaten Ende Kedua Tertinggi di bawah Kota Kupang , Provinsi Nusa Tenggara Timur.
“Pada tahun 2023, Kabupaten Ende berhasil menempati posisi kedua sebagai daerah kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Timur yang memiliki nilai IPM tertinggi yaitu sebesar 82,77 berada di kota kupang yang merupakan ibukota Propvinsi Nusa Tenggara Timur di ikuti kabupaten Ende dengan nilai 71,77, hasil ini menunjukkan nilai IPM Ende lebih tinggi dari nilai IPM Provinsi Nusa Tenggara Timur yang sebesar 68,40,” jelas Bupati Djafar di rumah jabatan , (8 /03/2024).
Menurut Djafar peningkatan IPM Ende tahun 2023 terjadi pada semua dimensi, baik umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, maupun standar hidup yang layak. Untuk mengukur dimensi kesehatan (umur panjang dan hidup sehat), digunakan angka umur harapan hidup, untuk angka harapan hidup dalam empat tahun ini selalu meningkat berdasarakan perhitungan hasil sensus penduduk 2020 angka harapan hidup Ende mulai tahun 2020 harapan hidupnya sampai umur 65,29 atau umur 65 tahun pada tahun 2021 meningkat sedikit menjadi 65 tahun 5 bulan dan pada tahun 2022 umur harapan hihup menjadi umur 65 76 atau 65 tahun 8 bulan dan terakhir tahun 2023 umur harapan hidup menjadi umur 66,12 atau 66 tahun 2 bulan .
Selanjutnya untuk mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator harapan lama sekolah dan rata-rata lama sekolah.
Untuk harapan lama sekolah (HLS) menggambarkan lamanya tahun masa sekolah yang diharapkan dapat dilalami penduduk usia 7 tahun keatas dimasa yang akan datang untuk angka lama sekolah pada tahun 2023 13,82 tahun atau 14 tahun.
Dalam empat tahun terakhir ini setiap tahun naik dari tahun 2020, angka harapan lama sekolah 13,87 pada tahun 2021 meningkat menjadi 13,79 pada tahun 2022 menjadi 13,81 dan akhirnya tahun 2023meningkat sedikit sekali hanya 0.01 atau menjadi 13,82.
Sementara rata –rata lama sekolah dalam empatahun terakhir ini setiap tahun naik dari tahun 2020 rata rata lama sekolah 7,81 atau tujuh tahun lebih atau atau delapan tahun mendekati delapan tahun.pada tahun 2021 rata –rata lama sekolah menjadi 8,03 atau delapan tahun dan pada tahun 2022 rata-rata lama sekolah menjadi 8,09 atau masih delapan tahun dan pada tahun 2023 rata-rata lama seolah menjadi 8,20 atau tetap delapan tahun.
Selain itu Djafarpun menjelaskan untuk mengukur dimensi hidup layak digunakan indikator kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity) yaitu kemampuan daya beli masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili capaian pembangunan untuk hidup layak.
Untuk kabupaten Ende dalam dimensi ini setiap tahun mengalami peningkatan hal ini dapat dilihat data data BPS dimana tahun 2020 pengeluraan rill sebesar Rp.9.049.000,- tahun 2021 menjadi Rp. 9.027.000 tahun 1922 meningkat menjadi Rp.9.413.000 dan tahun 1923 meningkat menjadi Rp. 9.730.000
“Pemerintah Kota kabupaten Ende bersama-sama para stakeholder akan terus berupaya meningkatkan kinerja pembangunan khususnya yang berkaitan dengan peningkatan nilai-nilai seluruh dimensi-dimensi yang berhubungan pencapaian nilai IPM,” tegas Djafar
Sementara itu, Kepala Badan pusat Statistik Kabupaten Ende Martinus Tulit Beni. SST. MSI ketika ditemuhi secara terpisah menjelaskan, Indeks Pembangunan Indeks Pembangunan Manusia atau Human Development Index (HDI) digunakan untuk mengukur keberhasilan atau kinerja (performance) suatu negara atau daerah dalam bidang pembangunan manusia.
“Peningkatan IPM sebagai manifestasi pembangunan manusia dapat ditafsirkan sebagai suatu keberhasilan dalam meningkatkan kemampuan dalam memperluas pilihan-pilihan, sehingga angka IPM sangat diperlukan dan memiliki nilai strategis dalam evaluasi dan perencanaan pembangunan regional,” tutupnya.(ino)