LARANTUKA. NTTsatu.com – Anastasia, istri Theodorus Koten salah satu dari tiga warga Flotim yang diculik kelompok
Abu Sayyaf, Selasa, 28 Juli 2016 bertemu Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di rumah jabatan Bupati Flotim. Dia mengeluhkan kehidupan keluarganya pasca suaminya diculik dan belum diketahui nasibnya hingga saat ini.
Kepada Gubernur, Anastasia mengakui, suaminya yang diculik itu adalah tulang punggung ekonomi keluarga mereka. Suaminya barusan merantau ke Malaysia Januari lalu.
“Saya mohon pak gubernur bisa membantu agar suami saya bersama dua saudara kami itu dibebaskan dan segera kembali berkumpul bersama kami di kampung,” katanya.
Gubernur mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan pemerintah provinsi NTT untuk meminta bantuan pemerintah pusat agar melakukan berbagai upaya sehingga ketiga warga desa Laton Liwo, Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flotim itu segera dibebaskan.
“Kita tidak bisa melakukan upaya lebih besar lagi, karena masalah ini adalah masalah internasional dan masalah antara negara yang menjadi urusan pemerintah pusat. Kita memang sudah melakukan berbagai upaya dan terus mendorong pemerintah pusat,” katanya.
Gubernur menuturkan, ketiga warga Laton Liwo itu adalah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) legal yang bekerja di Malaysia. Sehingga mereka patut dilindungin.
“Mereka adalah TKI legal yang sedang merantau ke Malaysia. Kita prihatin dengan kondisi yang terjadi seperti ini dan kita terus mendorong pemerintah pusat agar secepatnya melakukan upaya untuk membebaskan ketiga warga kita ini,” urainya.
Kepada Anastasi dan juga keluarga dari kedua orang yang disandara itu harus bersabar dan terus berdoa. “Kita berdoa saja semoga lebih cepat mereka dibebaskan. Pemerintah tentu tidak akan menutup mata atas peristiwa itu,” tegas Gubernur. (bp)