Jadi Korban Penganiayaan 3 Oknum TNI AL, Pria di Sikka NTT Kini Dilaporkan Soal Dugaan Pencabulan

0
544

NTTSATU.COM  — MAUMERE — Kisah asmara Andreas William Sanda (21) dan pacarnya berinisial I (17), yang menjadi pemicu penganiayaan   oleh tiga oknum anggota TNI AL Maumere, kini berlanjut ke proses hukum. 

Petrus Gei (44), ayah dari I, kepada NTT Express,  Selasa, (30/5/2023) mengaku telah melaporkan dugaan tindak pidana pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan oleh Andreas terhadap anak perempuannya.
“Dia (Andreas) ini sering mengajak anak saya keluar tanpa sepengetahuan orang tua, sampai melakukan hubungan badan,” ungkapnya.
Tak hanya itu, menurut pengakuan dari anak perempuannya yang masih kelas 2 SMA ini, terdapat unsur paksaan dan ancaman kepada anaknya oleh Andreas.
“Pengakuan anak saya, pertama kali berhubungan itu dipaksa, kali berikutnya diancam kalau tidak mau akan dikasih putus,” ujarnya.
Karena terancam, kehormatan anak perempuannya sudah direnggut.
“Anak saya tertekan dengan ancaman Andreas yang mengancam putus jika tak mau ikut permintaannya, sehingga terpaksa mengikuti keinginan pacarnya,” katanya.
Ia menyesalkan pemberitaan di media yang dinilai simpang siur dan terkesan memojokkan pihak keluarga perempuan atas penganiayaan anggota Lanal Maumere.
“Kami ini sudah termasuk korban, memang kami juga salah melakukan pemukulan tapi pemukulan itu karna ada sebabnya, tujuan kami memberikan efek jera kepada laki laki itu,” tandasnya.
Terpisah, Kapolres Sikka  melalui Kabag Humas Polres Sikka, AKP Margono, membenarkan adanya laporan tindak pidana persetubuhan di bawah umur.
“Benar, pada Senin, 29 Mei 2023, sekitar pukul 17.00 Wita, seorang perempuan atas nama R mendatangi ruangan SPKT Polres Sikka untuk melaporkan tindak pidana persetubuhan anak di bawah umur,” ujarnya.
Terhadap laporan ini, Polres Sikka akan menindaklanjutinya sesuai proses hukum yang berlaku. (ntt express/nttsatu) 

Komentar ANDA?