RUTENG. NTTSatu.com – Jalan Negara trans Flores terutama ruas Ngada hingga Labuan Bajo Manggarai Barat belum cukup mendukung penyelenggaraan Tour de Flores yang akan diikuti para pesepeda dari berbagai belahan dunia.
Tour de Flores ini akan digelar pada 15 hingga 25 Mei 2016 dengan titik star di Larantuka, Kabupaten Flores Timur di ujung Timur pulau Flores dan akan finish di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat di ujung barat Flores.
Untuk event besar berskala internasional ini jalan negara khusunya di Flores bagian barat mulai dari Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Manggarai, Manggarai Timur (Matim) dan Ngada belum layak untuk dilaksanakan tour de Flores dengan menggunakan sepeda. Pasalnya, jalan Negara di ruas ini belum memenuhi standar untuk bisa dilalui para wisatawan yang bersepeda.
Hal ini disampaikan Ferdinan Kana Lo Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah III Pelaksana Pengerjaan Jalan Negara Flores (Mabar,Ngada,Manggarai dan Matim) kepada NTTSatu.com, Senin (14/3) di ruang kerjanya di Borong.
Dia mengatakan persiapan untuk the tour of Flores mesti dalam kondisi mantap minimal H -2 yakni tidak berlubang, berlumpur dan berpasir.
“Kalau mengikuti standar ini, jalan Negara kita belum layak untuk wisata sepeda apalagi topografi Flores yang penuh dengan jalan yang berkelok-kelok,” katanya.
Selain itu, sesuai dengan ukuran, lebar jalan Negara belum sesuai dengan standar dimana standar yang sesuai untuk dilakukan wisata sepeda adalah lebar jalan Negara mestinya tujuh meter. Namun jalan di empat Kabupaten Wilayah Kerjanya ‘’ Ngada sekitar 30 KM masih kurang dari 4,5 meter. Manggarai dan Manggarai Timur atau jalan Ruteng ibu kota Kabupaten Manggarai hingga perbatasan Ngada 40- an km sementara Ruteng –Labuan Bajo 24 Km masih 4,5 meter lebarnya,” jelasnya.
Dia mengatakan standar untuk ukuran jalan belum layak ini hampir di seluruh jalan Negara Flores. Jalan selebar 4,5 meter itu terbentang sepanjang 366 km, ukuran 4,5 – 6 meter sejauh 238 km dan 109 Km masih berada di bawah 4,5 M. Hanya sebagian kecil saja yakni 18 Km saja memiliki lebar diatas 6 meter.
“Saya boleh mengatakan, Jalan Negara di Flores belum memenuhi standar dari segi ukuran untuk kegiatan bersepeda itu,” katanya.
Sementara itu kendala jalan Negara di Flores disaat musim hujan adalah bencana longsor yang terjadi saat musim hujan seperti sekarang ini.
Ruas jalan yang sering terjadi longsoran setiap musim hujan adalah ruas jalan negara Ruteng -Labuan Bajo. “Sekitar 17 titik rawan longsor dan kami sudah siapkan alat berat dan berada di titik-titik rawan tersebut,” katanya, (mus)
=====
Foto: Ruas jalan negara trans Flores yang selalu longsor setiap musim hujan