Jangan Kau Mencobai Tuhan Allahmu

0
611

Oleh: Rm. Ambros Ladjar, Pr

Minggu I Prapaska, 06 Maret 2022.
Bac. Ulangan 26: 4 – 10a dan Roma10: 8 – 13 dan Injil  Lk 4: 1 – 13.

Sukses seseorang di dunia pendidikan, sering diukur dengan nilai yang diperoleh. Niat mendapat nilai tinggi tapi malas belajar maka pada akhirnya orang nyontek. *Kelulusan anak seperti ini dapat dianulir*. Sebaliknya anak yang dianggap berhasil dalam studi bila nilai akhir raportnya baik. Begitupun halnya tes masuk perguruan tinggi dan seterusnya di dunia pasar kerja. Inilah syarat penentu, apakah orang dapat diterima atau tidak. Karena itu harus dilihat basic keilmuan yang dibutuhkan.

Injil mengisahkan tentang Yesus dicobai iblis setelah 40 hari berpuasa. Godaan itu mengacu kepada tiga tuntutan. Pertama, *Godaan Jasmani*. Iblis suruh Yesus mengubah Batu menjadi Roti saat lapar. Godaan ini mau mengaburkan relasi ketergantungan antara Yesus selaku Anak dengan Allah Bapa-Nya. Kedua, *Godaan akan Kuasa*. Yesus disuruh iblis untuk menyembah dia, agar memperoleh kerajaan dunia. Yesus tak ikuti jalan pintas tapi fokus pada jalan salib. Bagi-Nya Kerajaan sejati adalah Kerajaan Allah. Ketiga, *Godaan yang terkait dengan Prestise*. Yesus disuruh iblis loncat dari atas soto Bait Allah. Sebuah atraksi kuasa selaku Anak Allah. Atas semua hal ini Yesus tetap tunjukan komitmen dan setia-Nya kepada Allah Bapa.

Dalam keseharian hidup kita, ada berbagai tuntutan hidup yang menggiurkan. Setiap orang mengusahakannya seraya mengerahkan segala cara dan daya, mirip tawaran iblis terhadap Diri Yesus. *Pertama, Roti atau nafkah hidup*. Kita kerja banting tulang siang malam tanpa mengenal lelah demi sesuap nasi. Oleh karena jaminan materi secara ekonomis maka orang dipaksa kerja keras, kerja fokus dan kerja tuntas sampai lupa akan kewajiban. *Kedua, terkait Kuasa, pangkat dan jabatan*. Bisa jadi orang lupa diri saat berkuasa. Segala regulasi tak dipeduli. Intervensi keluarga masuk begitu jauh. *Ketiga, Popularitas, ketenaran dan kesenagan*. Walau cuma sesaat bergaya tapi menuai derita seumur hidup. Para aktor di layar kaca tak luput dari gosip dan terpaan miring karena politik, narkoba, prostitusi, dsb.

Iblis memang sangat pandai membaca peluang. Sebagai manusia, Yesus pasti lapar setelah puasa, maka iblis memakai kesempatan itu dengan baik. Ukuran yang dia pakai adalah juga nilai. *Berkaitan langsung dengan tuntutan perut, kuasa dan kehebatan*. Atas semuanya ini sikap Yesus terhadap iblis tegas dan tanpa kompromi: Ada tertulis…Jangan kau mencobai Tuhan Allahmu. Yesus bukan saja bicara soal kuantitas tapi kualitas hidup yang harus dimiliki orang beriman. Dari sebab itu Allah Bapa-Nya di surga tak biarkan Anak-Nya berjuang sendirian melawan kekuatan dunia melainkan membantu-Nya pada waktunya yang tepat.

Godaan dapat mendatangi siapapun. Apakah orang itu berpendidikan atau tidak. Mereka mempunyai status sosial terpandang atau tidak. Ketika itu kesejatian iman dan penghayatan seseorang dalam keluarga dapat dilihat dan diukur saat menghadapi musibah. Banyak orang yang bertahan maka setan pun kalah. Tapi *banyak yang lari maka setan sukses memetik kemenangan*. Godaan akan terus mengganggu kita di saat tekun menjalani puasa dan pantang. Karena kita manusia tak kebal terhadap godaan setan. Roh pemurut tapi daging lemah. Sebab itu perlu kita pakai kiat tegas Yesus kita agar tahan uji dan tetap eksis dalam iman.

Salam sehat di Hari Minggu I Puasa buat semuanya. *Tetap taat menjalankan Prokes*. Tuhan memberkati segala aktivitas hidup keluarga kita masing-masing dengan kesehatan, keberuntungan, sukses dan sukacita yang melingkupi hidupmu… Amin 🙏🙏🙏🌹✝️🌹🎁🛍️🍇🌽🔥🤝🤝🇮🇩🇮🇩

Pastor Paroki Katedral Kupang

Komentar ANDA?