Jangan Persulit Mekanisme Penerimaan Bosda

0
720
Foto: Sipri Habur, Ketua DPC Partai Bulan Bintang (PBB) dan juga anggota DPRD Kabupaten Manggarai Timur

NTTsatu.com –  BORORNG – Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Manggarai Timur (Matim) Sipri Habur berjanji kepada guru-guru penerima Bosda bahwa ia akan membicarakan secara serius perihal mekanisme penerimaan Bosda di Kabupaten  Matim. Mekanisme yang berjalan selama ini sangat memberatkan para guru yang jauh dari ibu kota Kabupaten.

Hal itu dikatakannya pada saat perjalanan resesnya di kampung Reca, Desa Watu Arus, Kecamatan Poco Ranaka Timur, Matim, Rabu. 11 Oktober 2017.

“Saya akan membicarakan secara serius di Paripuna DPRD (Manggarai Timur, red) soal mekanisme penerimaan Bosda. Kita kasihan dengan para guru jauh-jauh datang dari desa dan kecamatan penerima uang Bosa dan berdesak-desakan antri di bank,” tegas Sipri Habur.

Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Manggarai Timur itu mengatakan, terlalu banyak hal yang dikorbankan ketika mekanisme penerimaan Bosda itu hanya di satu Bank di Borong. Ia menyebutkan, banyak jam mengajar para guru yang tidak efektif, bahkan sekolah sepertinya diliburkan karena para gurunya ke Borong untuk mengurus Bosda.

“Mengapa pemerintah tidak bisa berpikir soal efektivitas belajar di sekolah? Pemerintah kita seakan tidak punya hati melihat para guru datang dari jauh ke Borong, dari Wukir misalnya harus melewati Soa dan Bajawa lalu ke Borong. Mereka harus nginap beberapa hari di Borong. Berapa uang ongkos kendaraan yang habis. Lalu bagaiman dengan para guru yang sedang hamil dan harus datang ke Borong,” ungkap Sipri dengan nada sangat kesal.

Sipri Habur menambahkan, uang bosda yang diterima bukan lagi untuk membantu kesejahteraan guru, tetapi dengan mekanisme yang ada malah menyiksa para guru. Kata dia, uang Bosda yang terima juga bukan beredar di desa, malah bisa habis di Borong dan ongkos kendaraan.

“Seperti apa sistem kita ini. Mengapa kita tidak menggunakan perwakilan bendahara sekolah saja yang menerima uang Bosda. Atau sistem transfer ke rekening-rekening para guru penerima Bosda atau terima di bank-bank terdekat. Sistem kita ini aneh dan rumit. Kasihan para guru kita. Sesuatu yang sederhana janganlah dibikin rumit dan susah. Saya akan membicarakan ini di Paripurna DPRD Manggarai Timur,”  tegas Sipri. (mus)

Komentar ANDA?