NTTsatu.com – KUPANG – Grand Final Duta Wisata Nasional ke-12 yang dilakukan di NTT merupakan moment dimana anak muda harus lebih siap dan belajar serta berbenah untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan yang bertarap internasioanla tersebut agar bisa bersaing secara baik.
Acara Grand final Duta Wisata tersebut diselenggarakan di Ball room Melenium Kristal Hotel Kupang, Sabtu 2 Desember 2017. Dari 33 provinsi di Indonesia hanya ada 15 Provinsi yang bersaing pada ajang pemilihan Duta Wisata Nasioanal ke-12 yang diselenggarakan di NTT.
Pada ajang pemilihan Duta Wisata Nasional yang ke-12 tersebut di bagi 2 sesi ada klas A yakni Provinsi Aceh, Sumatra Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kawa Tengah, Kawa Timur, Jogjakarta,
Dan klas B yakni Bali, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi selatan, Papua.
Diatas panggung Ke 15 pasangan finaslis tersebut sangat menawan dan anggun dengan memakai busana adatnya masing-masing, pada kesempatan pertama 15 pasangan finalis menjelaskan makna secara detail busana yang mereka kenakan, karena busana bukan hanya dikenakan oleh manusia sebagai penutup aurat namun busana memiliki makna yang sangat dalam bagi setiap orang yang mengenakannya.
Dalam menjelaskan busana yang dikenakan setiap finalis, Duta wisata dari Papua merupakan finalis yang sangat berani menjelaskan busana yang mereka kenakan dalam bahasa Inggris dengan sangat lancar dan cerdas tidak ada kata yang membuat mereka gugup namun sangat percaya diri, sehingga teriakan tepuk tangan mendominasi finalis papua tersebut.
Duta Wisata yang mewakili NTT mengenakan busana yang dipadukan dari beberapa motif yakni Sabu, Alor, Timor dan Sumba Barat Daya, namun dalam penjelasan mereka tidak terlalu detail dan sangat kaku sehingga mereka tidak mendapatkan kesempatan pada babat 5 besar.
Finalis yang masuk 5 besar yakni 1. Kalimatan Timur, 2. Sumatra Barat, 3. Jawa Tengah, 4. Kalimantan Tengah dan 5. Jogjakarta, serta yang masuk pada babak 3 besar yakni 1. Sumatra Barat, 2. Kalimantan Tengah dan 3. Jawa Tengah. Dan finalis yang menjadi pemenang atau Duta Wisata Indonesia tahun 2017 yakni dari Jawa Tengah pasangan Jodi Satria Affan dan Indira Salsabilla A.
Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya hadir dalam final ajang pemilihan Duta Wisata Nasioanal ke-12 dan pulang saat setelah pengumuman 5 besar dan NTT tidak masuk dalam nominasi 5 besar tersebut.
Ketika dimintai komentar NTT tidak masuk dalam nominasi 5 besar pada ajang pemilihan Duta Wisata Nasional, Gubernur meminta agar kaum muda NTT harus terus dan tetap belajar agar bisa dan berani bersaing dalam acara-acara besar seperti ini sehingga tidak kalah dengan daerah-daerah lain di Indonesia.
“Anak-anak muda NTT harus dan teruslah belajar sehingga bisa bersaing diajang nasioanal seperti ini, jangan lupa untuk tetap menanamkan sportifitas karena itulah intinya bersaing di ajang-ajang nasional seperti ini”, tegas Lebu Raya.
Gubernur juga berterima kasih kepada kepada Yayasan Duta Wisata yang sudah menetapkan NTT sebagai tuan rumah Pemilihan Duta Wisata Nasional yang ke-12 di NTT, pemilihan bukan sekedar memilih yang menang namun harus mengajarkan orang untuk mendapatkan sesuatu itu perlu persaingan dengan baik dan menjadi pemenang yang benar-benar diakui oleh juri atau pun yang menonton.
“Sebagai pemerintah saya sangat berterima kasih kepada yayasan Duta Wisata yang menetapkan NTT sebagai tuang rumah pada ajang pemilihan Duta wisata nasional ke-12 ini, dan inilah persaingan yang harus di buktikan dengan kecerdasan anak muda dan juga pemilihan bukan sekedar memilih yang menang namun bagaimana mengajarkan orang jika mau mendapatkan sesuatu perlu persaingan yang brani dan juga sporti sehingga hasilnya dan dengan puas diterima,” imbuhnya.
Gubernur juga berharap ajang ini menjadi motifasi anak-anak muda NTT agar berjuang berkumpotusu dengan baik dan juga ajang ini mengajarkan anak muda bagaimana berkumpul bertukar ide-ide serta merajuk persahabatan yang baik antar finalis.
“Yang paling penting dalam ajang ini adalah anak-anak muda dapat berkumpul dan bertukar ide-ide bagaimana berkontribusi untuk daerah serta bagaimana berkumpul dan merajuk persahabatan yang baik,” harapnya.
Sementara Kadis Pariwisata dan Ekonomi Kreatif NTT, Marianus Jelamu mengatakan, ini merupakan persaingan yang memotifasi anak-anak muda NTT agar terus belajar bagaimana kebudayaannya, bagaimana kekayaannya dan bagaimana melestarikan apapun yang ia miliki di daerahnya. Ajang ini sangat sportif dan memberikan wawasan agar tetap memiliki jiwa untuk tetap bersaing menjadi yang terbaik.
“Ajang yang sangat memotivasi anak-anak-muda NTT untuk merajuk kebersamaan untuk tetap menjaga dan melestarikan kekayaan tang dimiliki sehingga tidak punak dan rusak”, tegasnya.
Lanjutnya, pihaknya berharap siapapun yang menjadi pemenang, agar menjadi seorang yang bisa memberikan cobtoh yabg baik kepada seluruh kaum mudah sehingga kaum muda menginterprestasikan apapun potensinya.
“Pemenang harus menjadi contoh yang baik sehingga memotivasi kaum muda melakukan hal-hal posituf dalam membangun daerahnya”, imbuhnya. (Bela)