Jembatan Palmerah Harus Jadi

0
383

ADONARA. NTTsatu.com – Pembangunan Jembatan Palmerah yang menghubungkan pulau Flores di bagian timur dan pulau Adonara harus jadi, pasalnya jembatan ini akan menghidupkan arus transportasi dan akan menggerakkan sektor lainnya yang berdampak pada peningkatan kesejahteraan masyaakat.

“Saya akan terus berjuang agar pembagunan jembatan Palmerah yang menghubungkan pantai Paloh di Larantuka dan Tanah Merah di Adonara Barat harus jadi dan mesti dibangun. Ini saya lakukan agar bisa menggerakkan seluruh roda perekonomian yang selama ini sering tersumbat karena macetnya jalur transporatasi,” kata Gubernur NTT, Frans Lebu Raya di Witihama Adonara beberapa hari lalu.

Menurut Gubernur, biaya untuk pembangunan jembatan ini diperkirakan sekitar Rp 700 miliar lebih. Pemerintah provinsi   sudah mengucurkan dana untuk dilakukan study kelayakan oleh lembaga yang berkompeten. Study kelayakan itu harus dilakukan untuk bisa memberikan dukungan terkait layak tidaknya pembangunan jembatana Palmerah itu. Hasil stuki kelayakan itu akan menjadi acuhan untuk mengajukan bantuan dana dari pemerintah pusat dan dari pihak lain seperti Pemerintah Jepang.

Bantuan dana diminta ke pemerintah Jepang menurut Gubernur Frans Lebu Raya, karena tahun lalu dia sendiri sudah mempresentasikan langsung rencana pembangunan Jembatan Palmerah itu dihadapan pemerintah Jepang. Dan pada saat itu pemerintah Jepang menyatakan kesediaannya untuk membantu pembangunan jembatan Palmerah tersebut.

“Saya sudah presentasekan rencana pembangunan jembatan Palmerah itu, dan pemerintah Jepang melalui beberapa lembaga di Jepang sudah menyatakan kesiapan mereka untuk membantu dana agar rencana ini bisa terwujud. Karena itu studi kelayakan itu harus dilakukan dan hasilnya akan dikirim bersama proposal pembangnan jembatan itu,” katanya.

Untuk diketahui, arus transportasi dan mobilisasi barang dan manusia dari Larantuka ke Adonara, PP melalui beberapa jalur transportasi laut yakni jalur utama dengan fasilitas lengkap adalah Larantuka – Waiwerang di Adonara.

Selain jalur utama itu ada jalur lain yakni Larantuka – Waiwadan di Adonara Barat, Larantuka – dan jalur terpendek dengan biaya termurah yakni jalur pantai Paloh di wilayah Weri, Larantuka menuju Tanah Merah di Adonara Barat. Jalur ini ditempuh dengan perahu motor dalam waktu tidak lebih dari sepuluh menit dengan biaya sebesar Rp 5.000/penumpang dan juga Rp 5.000/kendaraan sepeda motor. (bop)

Komentar ANDA?