Jembatan Pancasila Palmerah Tetap Dibangun

0
459
Foto: Kadis PU NTT, Andre Koreh

KUPANG, NTTsatu.com – Jembatan Pancasila Palmerah tetap akan dibangun. Bersamaan dengan itu akan dibangun turbin pembangkir listrik untuk memanfaatkan arus laut Gonzalu yang sesuai hasil survey merupakan terbesar kedua di seluruh dunia.

“Hari ini, Menko Kemaritiman RI, Luhut Pandjaitan akan berangkat ke Belanda untuk melakukan berbagai negosiasi termasuk kepastian pembangunan jembatan dan pembangkit listrik tenaga arus tersebut. Yang pasti, jembatan itu pasti dibangun,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi NTT, Andre Koreh.

Dihubungi di Kupang, Senin, 16 Januari 2017, Andre menjelaskan, negosiasi yang belum mencapai final adalah penawaran harga jual listrik. Investor dari Belanda menawarkan harga sebesar 1 cent Dolar setara Rp 1.300/kWh, sementara  pemerintah menginginkan harga dibawahnya.

“Ivestor tawar harga jual listri sebesar Rp 1.300/KWh semetara kita mita diturunkan. Karena harga jual itu belum fnal maka prosesnya masih terus dilakukan. Kita berharap investor bisa turunkan sedikit,” katanya.

Soal selat Gonzalu yang akan menjadi lokasi pembangunan jembatan dan turbin pebangkit listrik yang akan mengganggu lalu lintas laut di lokasi itu, Andre menjelaskan, posisi pembangunan turbin listri di tengah-tengah sepanjang 400 meter. Karena itu masih ada 400 meter yang bisa dilewati kapal-kapal nelayan.

“Panjang pembangunan jembatan itu sekitar 800 meter. Sekitar 400 meter akan digunakan untuk membangun turbin. Sisanya 200 meter di bagian kiri dan 200 meter dibagian kanan, yang bisa dilewati kapal-kapal nelayan. Hanya Kapal Pelni yang selama ini biasa melewati  selat itu, akan dialihkan melewati pulau Adonara,” katanya. (bp)

Komentar ANDA?